Senin 27 Jul 2020 16:26 WIB

Perayaan Idul Adha di Bali Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Pemotongan hewan qurban dilakukan di area yang memungkinkan penerapan jarak fisik.

Perayaan Idul Adha di Bali Terapkan Protokol Kesehatan Ketat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Perayaan Idul Adha di Bali Terapkan Protokol Kesehatan Ketat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Rangkaian perayaan Idul Adha1441 H di wilayah Provinsi Bali pada 31 Juli 2020 akan memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Masyarakat Muslim di Bali bisa melaksanakan rangkaian Idul Adha baik itu Sholat Idul Adha maupun penyembelihan hewan qurban dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," ujar Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Nurkhamid di Denpasar, Senin (27/6).

Sejumlah protokol kesehatan yang harus dilakukan saat pelaksanaan ibadah rangkaian Idul Adha tersebut di antaranya adalah menjaga jarak antarjamaah, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, menyediakan hand sanitizer dan fasilitas cuci tangan.

Selain itu, umat yang menjalankan ibadah juga diminta untuk tetap memakai masker serta membawa alat sholat sendiri dari rumah masing-masing dan menghindari kontak fisik dengan jamaah lainnya.

"Untuk penyelenggaraan Sholat Idul Adha dapat dilakukan di masjid, mushala maupun lapangan yang penting harus menerapkan protokol kesehatan. Di lapangan tidak ada masalah, justru kami juga mendapatkan saran dari Gugus Tugas Provinsi untuk dilakukan di lapangan karena lebih terbuka," kata Nurkhamid.

Ia menambahkan untuk proses penyembelihan hewan qurban, setiap penyelenggara yang melaksanakan penyembelihan juga harus menerapkan berbagai protokol kesehatan secara ketat.

Protokol kesehatan yang telah ditetapkan tersebut di antaranya adalah pemotongan hewan qurban dilakukan di area yang memungkinkan penerapan jarak fisik, semua panitia penyembelihan hewan qurban harus mengenakan baju berlengan lengan panjang dan mengatur jarak.

Pendistribusian daging hewan qurban juga akan dilakukan oleh panitia dengan langsung diantarkan menuju rumah penerima dan penerima tidak diperkenankan mengambil sendiri daging ke tempat penyembelihan hewan qurban untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan.

"Yang boleh terlibat juga hanya panitia penyembelihan dan orang yang berqurban. Tidak ada orang yang datang untuk melihat proses penyembelihan hewan qurban, " ungkapnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement