Senin 27 Jul 2020 20:46 WIB

Minat Jamaah yang Mendaftar Umroh Tetap Ada Saat Pandemi

Travel umroh akan memprioritaskan berangkatkan jamaah umroh yang tertunda.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Minat Jamaah yang Mendaftar Umroh Tetap Ada Saat Pandemi (ilustrasi).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Minat Jamaah yang Mendaftar Umroh Tetap Ada Saat Pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) Arminareka telah menyusun skenario ketika Saudi resmi membuka umroh. Skenarionya itu adalah dengan memprioritaskan berangkatkan jamaah yang tertunda. 

"Skenarionya saya prioritaskan jamaah yang tertunda dulu," kata pemilik PPIU Arminareka Richan Mudzakar saat dihubungi, Senin (27/7).

Jamaah tertunda itu merupakan jamaah yang telah melunasi biaya pembayaran  umroh dan siap diberangkatkan. Namun, gagal berangkat karena Saudi menutup umroh akibat Covid-19 yang mengepung beberapa negara termasuk Saudi dan Indonesia.

Rikhan menuturkan, ketika Kerajaan Arab Saudi (KSA) membuka umroh, maka program awal yang perlu dilakukan adalah komunikasi dengan semua pihak terkait. Mulai dari transportasi darat, udara penginapan dan penyedia layanan di Saudi. "Program awalnya, kita perlu koordinasi denga pihak airlines, hotel, dan penyedia layanan di Saudi," katanya.

Komunikasi penting dilakukan untuk menyesuaikan jika ada protokol kesehatan yang harus dijalankan. Protokol kesehatan perlu dijalankan untuk mencegah terpaparnya Covid-19. "Karena semua kegiatan harus mengikuti protokol Covid-19," katanya.

Rikhan mengatakan, meski masih pandemi yang mendaftar umroh tetap ada. Namum PPIU di Arminareka belum memberikan kepastian berangkat kepada jamaah karena Saudi belum menyampaikan bulan apa umroh dibuka. "Belum ada resminya dibuka. Jadi ini yang masih menahan minat para jamaah,"  katanya.

Rikhan memperkirakan ketika KSA membuka umroh akan banyak jamaah yang diberangkat oleh para PPIU. Jamaah dari Arminareka sendiri memiliki 10-15 yang tertunda diberangkat karena pandemi Covid-1. "Insya Allah akan membludak.  Tapi yang belum kita pelajari kekuatan finansial para jamaah. Apakah baik atau tergerus covid juga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement