Selasa 28 Jul 2020 12:50 WIB

Solopeduli Gencarkan Qurban Via Media Sosial

Solopeduli beberapa kali juga melakukan pertemuan dengan donatur dan masyarakat.

Rep: Binti Solikah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penjual hewan kurban memperlihatkan sistem pembayaran daring dengan kode Quick Respons (QR) yang diterapkan di lapak hewan kurban miliknya di Sawojajar, Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020). Selain menerapkan pembayaran secara daring, penjual hewan kurban setempat juga memasarkan jualannya di pasar digital dan jejaring sosial guna mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO
Penjual hewan kurban memperlihatkan sistem pembayaran daring dengan kode Quick Respons (QR) yang diterapkan di lapak hewan kurban miliknya di Sawojajar, Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020). Selain menerapkan pembayaran secara daring, penjual hewan kurban setempat juga memasarkan jualannya di pasar digital dan jejaring sosial guna mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli menggencarkan gerakan berqurban via daring khususnya dengan media sosial. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Direktur Utama Solopeduli, Sidik Anshori, mengatakan, ajakan berqurban ditujukan bagi donatur dan masyarakat muslim secara luas. Gerakan qurban via daring ini digencarkan dari seluruh kantor cabang Solopeduli di wilayah Solo, Karanganyar, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Semarang, Yogyakarta dan perwakilan unit di sejumlah kota di Jawa Tengah dan di Bekasi.

"Pemesanan qurban dilakukan secara daring berupa WhatsApp, Twitter, Instagram, blog, Facebook dan media online lainnya. Gerakan qurban via online ini kami lakukan untuk meminimalkan pertemuan secara langsung antara donatur dengan pegawai Solopeduli, sekaligus untuk memudahkan donatur yang mau berkurban," terang Sidik seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (28/7).

Sidik menambahkan, Solopeduli beberapa kali juga melakukan pertemuan dengan donatur dan masyarakat luas secara daring melalui aplikasi Zoom. Sebab, donatur dan masyarakat membutuhkan penjelasan lebih rinci berkaitan dengan kurban, terutama terkait penyaluran hewan ataupun dagingnya.

Meski menggencarkan qurban via daring, tetapi transaksi berqurban dan donasi lainnya juga masih dapat dilakukan secara langsung. "Ada beberapa donatur yang ingin menyalurkan donasi secara langsung, itu tetap kami layani," imbuh Sidik.

Salah satu donatur Solopeduli, Dayat (32), menyatakan keinginan berqurban meski di masa pandemi Covid-19. "Alhamdulillah dimudahkan, beberapa bulan ini saya mengikuti Facebook dan Instagram Solopeduli, saya mantap dan akhirnya pesan qurban ke Solopeduli via WhatsApp," ucap donatur asal Sragen tersebut. Dayat berharap dengan berqurban melalui Solopeduli, penyaluran hewan dan dagingnya bisa bermanfaat untuk kaum dhuafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement