Selasa 28 Jul 2020 20:07 WIB

Puasa 7 Dzulhijjah, Hari Ditutupnya Pintu Neraka Jahanam

Hari ketujuh Dzulhijjah semua pintu neraka Jahannam ditutup.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Fakhruddin
Puasa 7 Dzulhijjah, Hari Ditutupnya Pintu Neraka Jahanam. (ilustrasi)
Foto: republika/mgrol101
Puasa 7 Dzulhijjah, Hari Ditutupnya Pintu Neraka Jahanam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hari ini (28/7) merupakan tanggal 7 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Bagi mereka yang melaksanakan puasa sunnah pada hari ini akan mendapat ganjaran pahala yang besar.

Ganjaran pahala itu karena 7 Dzulhijjah merupakan salah satu dari 10 hari Dzulhijjah yang kedudukannya istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk banyak beramal saleh pada bulan Dzulhijjah. Sebab pahalanya sebanding dengan orang yang mati syahid di medan perang.

Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas r.a bahwa Rasulullah bersabda: "Tidak ada hari-hari yang amal salehnya paling disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Bertanya para sahabat. 'Sekalipun jihad fi sabilillah, wahai Rasulullah?' Rasulullah menjawab, 'Sekalipun jihad fi sabililah, kecuali seorang yang keluar (jihad fi sabilillah) dengan dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali." (HR. Bukhari).

Adapun keutamaan berpuasa pada 7 Dzulijjah termaktub dalam hadis nabi yang diriwiyatkan Ibnu Abbas ra. Hadis itu dikutip dalam buku Puasa Sepanjang Tahun (2010) karya Yunus Hanis Syam.

Sabda nabi itu menyebutkan bahwa pada hari ketujuh Dzulhijjah semua pintu neraka Jahannam ditutup. Pintu neraka terdalam itu baru akan terbuka kembali setelah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

"Maka siapa yang berpuasa pada hari itu (7 Dzulhijjah), Allah SWT menghindarkan dirinya dari 30 pintu kesulitan dan membukakannya pintu kemudahan," demikian bunyi penggalan hadis nabi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement