Rabu 29 Jul 2020 05:17 WIB

Jadwal Jamaah Haji 2020: Berangkat Miqat 29 Juli

Jamaah akan diberangkatkan ke Taif untuk mengambil miqat dan berihram.

Rep: Zahrotul Oktaviani/Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Jadwal Jamaah Haji 2020: Berangkat Miqat 29 Juli. Foto udara  Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Senin, (27/7/2020).
Foto: Saudi Ministry of Media via AP
Jadwal Jamaah Haji 2020: Berangkat Miqat 29 Juli. Foto udara Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Senin, (27/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan ibadah haji 2020 tinggal menghitung jam. Hari ini, 8 Dzulhijjah 1441 H atau 29 Juli 2020, jamaah akan diberangkatkan ke Taif untuk mengambil miqat dan berihram.

Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Endang Jumali, mengatakan selanjutnya jamaah akan diantar ke Masjidil Haram untuk Thawaf Qudum. Perjalanan dilanjutkan ke Mina untuk menjalani proses Tarwiyah.

Baca Juga

"Pada 9 Zulhijjah 1441 H pagi atau bertepatan 30 Juli 2020, jamaah akan bergerak ke Arafah untuk menjalani wukuf. Malamnya, jamaah diantar ke Muzdalifah," ujar Endang Jumali dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (29/7).

Pada 31 Juli pagi, jamaah bertolak ke Jamarat untuk melaksanakan ritual melontar Jumrah Aqabah. Selanjutnya, mereka ke Masjidil Haram untuk Thawaf Ifadlah. Setelah itu, mereka kembali ke Mina untuk menginap (mabit) selama hari Tasyriq.

"Thawaf Wada' dilakukan 2 Agustus untuk selanjutnya jamaah meninggalkan Makkah," katanya.

Sejak 25 Juli, calon jamaah haji 2020 secara bertahap memasuki wilayah suci Makkah. Mereka merupakan calon jamaah yang beruntung dapat menjalankan haji terbatas di tengah pandemi Covid-19.

Total jamaah haji tahun ini adalah 1.000 orang. Sesuai kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, 70 persen merupakan ekspatriat yang tinggal di sana dan sisanya warga negara Saudi.

"Jumlah secara keseluruhan jamaah adalah 1.000 orang. Hingga Selasa (27/7) sore, informasi yang saya dapat, lima warga negara Indonesia mendapatkan izin untuk melaksanakan haji tahun ini," kata dia.

Lima jamaah yang dilaporkan merupakan ekspatriat dari Indonesia berasal dari Kota Yanbu, Madinah dan Riyadh, masing-masing satu jamaah. Sementara dari Jeddah terdapat dua orang. Endang menyebut, profesi di antara ekspatriat ini adalah guru Sekolah Indonesia di Riyadh (SIR), perawat dan dokter.

Berdasarkan informasi yang didapat dari Kementerian Haji dan Kementerian Informasi Arab Saudi, jamaah dari 14 Provinsi sudah masuk Makkah dan melakukan karantina lanjutan di hotel tempat akomodasi mereka. Jamaah ditempatkan di hotel Four Point yang berada di wilayah Aziziyah.

Sejak 25 Juli, 510 jamaah sudah tiba di Bandara Jeddah dan melanjutkan perjalanan ke Makkah. Pembagiannya, Provinsi Madinah 230 jamaah, Riyadh 171 jamaah, Ash Syarqiyah 53 orang, 'Asir, Bahah, dan Najran 28 jamaah. 

Provinsi Jizan 14 orang, serta total jamaah dari Al hudud ash Shamaliyah, serta tabuk 14 jamaah. Sisanya, merupakan jamaah dari wilayah lain yang tidak melewati Bandara Jeddah, seperti Thaif, Jeddah, Laits dan Makkah itu sendiri.

"Kementerian Saudi menyiapkan langsung transportasi, makan, dan akomodasi jamaah. Untuk bus, diisi 12 hingga 15 jamaah, menjaga jarak antarjamaah. Di hotel, satu jamaah mendapat satu kamar," ujar Endang.

Segala informasi terkait haji, disebut disediakan oleh Hajj Government Information Official atau media informasi resmi Kementerian Informasi Saudi. Hal ini karena KJRI tidak dilibatkan secara langsung selama proses persiapan dan pelaksanaan haji dan nanti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement