Rabu 29 Jul 2020 13:17 WIB

Cerita Wahyu, 1 dari 5 WNI yang Terpilih Haji Tahun Ini  

Muhammad Wahyu eksaptriat WNi di Arab Saudi tunaikan haji tahun ini.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Muhammad Wahyu, satu dari 5 ekspatriat WNI yang terpilih haji tahun ini.
Foto: Dok Istimewa
Muhammad Wahyu, satu dari 5 ekspatriat WNI yang terpilih haji tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Muhammad Wahyu menjadi salah satu jamaah asal Indonesia yang beruntung melaksanakan haji 2020. Ia merupakan guru di Sekolah Indonesia di Riyadh (SIR). 

Dalam video wawancara bersama Konsul Haji-Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Endang Jumali, ia menyebut sudah berniat haji sebelum Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penguncian wilayah atau lockdown.  

Baca Juga

"Dari sebelum lockdown sudah berniat haji, semoga Allah SWT mengundang dan memberi kesempatan. Niat dan doanya ingin menjadi haji yang istimewa," ujar Wahyu dalam video tersebut dikutip Rabu (29/7).  

Seiring berjalan waktu dan merebaknya pandemi Covid-19, Wahyu kerap bertukar pendapat dengan teman-temannya sesama guru. Terlebih, perihal kepastian haji 2020 setelah Otoritas Arab Saudi menerapkan penguncian wilayah.  

Hingga akhirnya Arab Saudi memutuskan melaksanakan haji terbatas dan membuka pendaftaran, ia bersama teman-teman lain pun mencoba peruntungan. Melalui situs resmi yang disediakan Kementerian Haji, Wahyu mendaftar di hari terakhir. 

"Pendaftaran saat itu hanya diberikan waktu lima hari. Alhamdulillah, saya daftar di hari kelima. Sudah waktu terakhir dan mepet. Saya konsultasi dan minta restu juga dengan orang tua di Indonesia," lanjutnya.  

Awalnya, Wahyu ingin mengajak serta istri dan anak untuk pelaksanaan haji 2020. Namun, persyaratan yang diberikan, termasuk batasan usia, membuat ia akhirnya mencalonkan diri sendiri. 

Beberapa hari kemudian, Kementerian Haji mengeluarkan pengumuman siapa saja ekspatriat maupun warga Arab Saudi yang lolos haji. Dari semua guru di SIR maupun Sekolah Indonesia di Jeddah yang mendaftar, ia berhasil terpilih sendirian.  

Pria yang baru satu tahun bekerja di Riyadh ini sempat merasa haru, bingung dan bahagia. Ia merasa kebingungan mengingat tak lagi memiliki teman untuk berdiskusi. Namun, ia juga merasa bersyukur, karena ini adalah panggilan Allah SWT untuknya. 

Haji kali ini menjadi pengalaman pertama bagi Wahyu. Usai pengumuman tersebut, ia langsung dimasukkan dalam satu grup Whatsapp berisi jamaah haji 2020 dan diberikan pengarahan. 

Jamaah diminta untuk tidak keluar dari rumah dan diarahkan untuk melakukan tes swab Covid-19. Setelahnya, mereka dipasang gelang tangan untuk mendeteksi pergerakan jamaah.  

"Saya karantina di Riyadh dua pekan. Berangkat ke Makkah kemarin 4 Dzulhijjah, 25 Juli. Pakai pesawat dari Pemerintah Arab Saudi, tiket Saudi Airlines. Semua jamaah haji dari Riyadh totalnya 171 jamaah," kata dia. 

Setibanya di Bandara Jeddah, ia langsung disambut oleh petugas haji dan diarahkan. Dengan gelang yang terpasang di tangan, menandakan identitas mereka sebagai jamaah haji 2020. Wahyu menyebut petugas haji sangat ramah, nyaman dan terbuka. Selama di Makkah, jamaah ditempatkan di hotel Four Point. 

Melalui grup perpesanan yang ada, Wahyu berhasil mengontak empat jamaah haji ekspatriat Indonesia lainnya. Masing-masing berasal dari Madinah, Makkah, Jeddah dan Yanbu. Kelima orang ini baru pertama kali melaksanakan haji. 

Selasa (28/7) malam, sebelum jamaah haji memulai Hari Tarwiyah, petugas kesehatan didatangkan ke hotel untuk melakukan tes swab kepada jamaah haji. Wahyu menyebut tes kali ini dilakukan melalui hidung, sementara sebelumnya melalui mulut. 

"Kesiapan kesehatan, insya Allah peregangan otot sendiri di kamar. Tidak boleh keluar sama sekali, kalau ketahuan keluar bisa didiskualifikasi. Kami rutin diantarkan makanan sehat, madu, dan air oleh Kementerian Haji," ucap Wahyu.  

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=TOzmEWFsrHM&feature=youtu.be

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement