Rabu 29 Jul 2020 13:21 WIB

Arab Saudi Bagikan Sajadah untuk Tiap Jamaah Haji Tahun Ini

Sajadah untuk jamaah haji sebagai bagian protokol kesehatan Arab Saudi.

Rep: Mabruroh/ Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Media Saudi pada 26 Juli 2020 menunjukkan seorang jamaah yang tiba di Mekah, Arab Saudi, 25 Juli 2020, tempat paling suci dalam Islam, di mana ia akan menjalani empat hari karantina di hotel-hotel yang ditunjuk sebelum menghadiri Muslim. naik haji
Foto: EPA-EFE/Saudi Ministry of Media
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Media Saudi pada 26 Juli 2020 menunjukkan seorang jamaah yang tiba di Mekah, Arab Saudi, 25 Juli 2020, tempat paling suci dalam Islam, di mana ia akan menjalani empat hari karantina di hotel-hotel yang ditunjuk sebelum menghadiri Muslim. naik haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Presiden Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah menyiapkan sajadah berbayar untuk jamaah haji. Sajadah tersebut akan dimasukkan dalam sebuah tas yang tertutup dan sudah disterilkan. 

Dilansir dari Saudi Gazette pada Rabu (29/7), sajadah tersebut merupakan layanan yang diberikan Presiden Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kepada jamaah haji. Sebagai bentuk kehati-hatian dengan menerapkan protokol kesehatan yang tinggi untuk melindungi jamaah dari virus corona. 

Baca Juga

Untuk diketahui, Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan haji terbatas pada tahun ini hanya 10 ribu jamaah. Saudi juga telah menyiagakan staf medis dan rumah sakit lapangan khusus untuk jamaah haji. 

Persiapan-persiapan tersebut dilakukkan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi kerajaan kepada jamaah. Sebanyak 70 persen jamaah haji tahun ini adalah dari pemukim di Saudi.    

Pelaksanaan ibadah haji 2020 tinggal menghitung jam. Hari ini, 8 Dzulhijjah 1441 H atau 29 Juli 2020, jamaah akan diberangkatkan ke Taif untuk mengambil miqat dan berihram.   

Sementara itu secara terpisah, Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Endang Jumali, mengatakan selanjutnya jamaah akan diantar ke Masjidil Haram untuk tawaf qudum. Perjalanan dilanjutkan ke Mina untuk menjalani proses Tarwiyah.

"Pada 9 Dzulhijjah 1441 H pagi atau bertepatan 30 Juli 2020, jamaah akan bergerak ke Arafah untuk menjalani wukuf. Malamnya, jamaah diantar ke Muzdalifah," ujar Endang Jumali dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (29/7).

Pada 31 Juli pagi, jamaah bertolak ke Jamarat untuk melaksanakan ritual melontar Jumrah Aqabah. Selanjutnya, mereka ke Masjidil Haram untuk Thawaf Ifadlah. Setelah itu, mereka kembali ke Mina untuk menginap (mabit) selama hari Tasyriq.

"Tawaf wada dilakukan 2 Agustus untuk selanjutnya jamaah meninggalkan Makkah," katanya.

Sejak 25 Juli, calon jamaah haji 2020 secara bertahap memasuki wilayah suci Makkah. Mereka merupakan calon jamaah yang beruntung dapat menjalankan haji terbatas di tengah pandemi Covid-19.

Total jamaah haji tahun ini adalah 1.000 orang. Sesuai kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, 70 persen merupakan ekspatriat yang tinggal di sana dan sisanya warga negara Saudi.

"Jumlah secara keseluruhan jamaah adalah 1.000 orang. Hingga Selasa (27/7) sore, informasi yang saya dapat, lima warga negara Indonesia mendapatkan izin untuk melaksanakan haji tahun ini," kata dia.

Lima jamaah yang dilaporkan merupakan ekspatriat dari Indonesia berasal dari Kota Yanbu, Madinah, dan Riyadh, masing-masing satu jamaah. Sementara dari Jeddah terdapat dua orang. Endang menyebut, profesi di antara ekspatriat ini adalah guru Sekolah Indonesia di Riyadh (SIR), perawat dan dokter.

Berdasarkan informasi yang didapat dari Kementerian Haji dan Kementerian Informasi Arab Saudi, jamaah dari 14 Provinsi sudah masuk Makkah dan melakukan karantina lanjutan di hotel tempat akomodasi mereka. Jamaah ditempatkan di hotel Four Point yang berada di wilayah Aziziyah.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement