Rabu 29 Jul 2020 18:30 WIB

Arab Saudi Siap Selenggarakan Ibadah Haji Istimewa

Arab Saudi Siap Selenggarakan Ibadah Haji Istimewa

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Arab Saudi Siap Selenggarakan Ibadah Haji Istimewa. Foto: Pandangan udara tenda yang disiapkan untuk jamaah haji selama haji, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di kota suci Mekkah, Arab Saudi 28 Juli 2020.
Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Arab Saudi Siap Selenggarakan Ibadah Haji Istimewa. Foto: Pandangan udara tenda yang disiapkan untuk jamaah haji selama haji, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di kota suci Mekkah, Arab Saudi 28 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebelum melaksanakan ibadah haji 2020, Jamaah haji menjalani karantina di kota suci Muslim, Makkah. Pemerintah Saudi berusaha keras mencegh penyebaran Covid-19 selama ritual haji yang berjalan selama lima hari.

Ibadah haji 2020 mulai berjalan Rabu (29/7) dengan total jamaah 1.000 orang. Jumlah ini jelas berkurang secara drastis, dibandingkan biasanya yang mencapai 2,5juta jamaah.

Baca Juga

Dilansir di SBS, Rabu (29/7), mereka yang dipilih untuk ambil bagian dalam haji tahun ini dikenai pemeriksaan suhu. Mereka juga menjalani karantina sebelum dan sesudah ibadah haji.

Media resmi pemerintah menunjukkan petugas kesehatan membersihkan barang bawaan jamaah. Beberapa peziarah melaporkan diberi gelang elektronik yang memungkinkan pihak berwenang memantau keberadaan mereka.

 

Para pekerja, memegangi sapu dan alat desinfektan, terlihat membersihkan area di sekitar Ka'bah. Ka'bah merupakan bangunan di tengah Masjidil Haram yang terbungkus kain bersulam emas dan dipakai umat Islam di seluruh dunia sebagai arah berdoa.

Otoritas haji telah menutup akses mendekat ke Ka'bah. Jamaah tidak diizinkan untuk menyentuh guna membatasi kemungkinan infeksi.

Pusat kesehatan khusus, klinik keliling dan ambulans untuk merawat para peziarah disiapkan pihak berwajib. Selama pelaksanaan haji, jamaah diminta untuk mengenakan masker dan mematuhi jaga jarak sosial.

"Tidak ada masalah terkait keamanan dalam ibadah haji ini, tetapi langkah pencegahan diambil untuk melindungi peziarah dari bahaya pandemi," kata Direktur Keamanan Publik Arab Saudi, Khalid bin Qarar Al-Harbi, dilansir di //SBS//, Rabu (29/7).

Sekitar 70 persen jamaah haji adalah orang asing yang tinggal di kerajaan Saudi. Sementara sisanya adalah warga negara Saudi yang bekerja di bidang kesehatan maupun keamanan.

Peziarah diberi perlengkapan kenyamanan, mencakup kerikil yang sudah disterilkan untuk ritual lempar Jumrah, cairan penyanitasi tangan, masker, sajadah, serta ihram atau pakaian putih mulus yang dikenakan oleh para peziarah selama haji.

Pihak berwenang Saudi awalnya mengatakan hanya sekitar 1.000 jamaah dan tinggal di kerajaan yanh diizinkan untuk haji. Tetapi laporan media lokal mengatakan 10.000 akan diizinkan untuk mengambil bagian.

Atas laporan tersebut, Kementerian Haji dibanjiri pertanyaan mencekam di Twitter dari pelamar yang ditolak. Menteri Haji, Mohammad Benten, menegaskan proses pemilihan berlangsung secara transparan. Kondisi kesehatan pelamar menjadi penentu seleksi.

Salah satu ekspatriat yang terpilih berasal dari Emirat, Abdullah Al-Khatiri. Dalam video yang dirilis oleh Kementerian Media Saudi, ia menyebut tidak membayangkan bisa terpilih di antara jutaan Muslim di dunia.

"Itu adalah perasaan yang tak terlukiskan, terutama karena ini adalah ziarah pertama saya," ujarnya.

Kementerian Haji juga mengatakan warga kerajaan non-Saudi dari sekitar 160 negara bersaing dalam proses seleksi daring. Tetapi mereka tidak menjelaskan berapa banyak yang mendaftar.

Beberapa peziarah yang kecewa mengeluh undian yang dikelola pemerintah tidak secara jelas diuraikan. Otoritas juga tidak memberikan alasan atas penolakan mereka.

Terlepas dari pandemi yang melanda, banyak peziarah menganggap lebih aman untuk berpartisipasi dalam ritual tahun ini tanpa kerumunan yang biasa berjejalan di situs keagamaan yang kecil. Kondisi tersebut kadang membawa mimpi buruk terhadap logistik dan bahaya kesehatan. Bahkan pada tahun biasa, haji membuat jamaah terpapar sejumlah penyakit karena virus. 

Sumber:

https://www.sbs.com.au/news/saudis-brace-to-host-a-hajj-like-no-other-as-coronavirus-measures-ramp-up-in-mecca

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement