Kamis 30 Jul 2020 15:07 WIB

Khofifah Ungkap Alasan Kasus Positif Covid-19 Jatim Tinggi

Khofifah menjelaskan alasan kasus positif Covid-19 Jatim selalu tinggi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri)
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Jumlah kasus positif Covid-19 Jawa Timur (Jatim) beberapa kali berada di posisi tertinggi di tingkat nasional. Fenomena ini menjadi perhatian banyak pihak termasuk Presiden Joko Widodo.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kasus positif Covid-19 di daerahnya telah 15 kali berada di posisi tertinggi sejak 7 Juli lalu. Tren jumlah kasus tinggi diprediksi masih akan terjadi di Jatim ke depannya. 

Baca Juga

"Tetapi itu memang karena tracing kita sangat masif," kata Khofifah saat melakukan rapat kerja di Kota Batu.

Saat ini Jatim telah mempunyai 43 laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di beberapa lokasi. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga tengah memasifkan Tes Cepat Molekuler (TCM).  

"Sehingga memang kalau di-rapid kemudian reaktif, itu langsung di-swab sehingga muncul kapan kita melakukan tracing progresif, testing-nya masif, itu akan muncul," jelasnya.

Di sisi lain, Khofifah juga menargetkan tingkat kematian pasien Covid-19 di daerahnya menurun. Target ini diungkapkan setelah Jatim berhasil menaikkan jumlah kesembuhan pasien positif Covid-19.

Kunci permasalahan Covid-19 terdapat pada tingkat kecepatan pelacakan, pemeriksaan dan perawatan. Jika hal itu dapat dilaksanakan, ia yakni pasien positif Covid-19 akan cepat sembuh. Oleh sebab itu, dia mengingatkan warga segera memeriksakan diri saat mengalami gejala Covid-19.

Menurut Khofifah, penyebab kematian tertinggi pada kasus Covid-19 berasal dari penyakit penyerta atau komorbid. Hal ini terutama pada penderita diabetes, hipertensi, asma dan sakit jantung. Di antara jenis-jenis penyakit tersebut, diabetes menjadi penyebab kematian tertinggi. 

Khofifah mengimbau penderita diabetes agar tidak beraktivitas di luar rumah kecuali urusan penting. Jika berada di luar rumah, mereka diminta menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Penderita diabetes wajib mengenakan masker, mencuci tangan sesering mungkin, menjaga jarak dan sebagainya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, terdapat 21.484 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim. Dari jumlah tersebut, 13.619 orang telah dinyatakan sembuh. Kemudian 6.202 orang dalam perawatan dan 1.663 pasien lainnya telah meninggal dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement