REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada dua hari besar yang selalu dinantikan ummat Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Pengasuh Pondok Pesantren Integrasi Quran (PPIQ)-368 Bandung, Jawa Barat, KH Iskandar Mirza mengatakan bahwa Idul Adha, sebagaimana dilihat dari konteks bahasanya, makna adha adalah menyembelih hewan qurban, sebagai bagian dari uswah hasanah dari Nabiyullah Ibrahim AS.
"Ibadah ini sangat terhubung erat dengan prosesi ibadah haji, di mana dengan ibadah Idul Adha ini, seorang hamba dapat memperoleh pahala seperti haji dan umroh," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (31/8).
Maka doa terbaik dalam hal ini adalah sebagaimana doanya orang orang yang menunaikan ibadah haji, yaitu kalimat "Laa Ilaha Illa Allahu wahdahu laa syarikalahu lahu al mulku wa lagu al hamdu yuhyi wayumiitu wa huwa 'ala kuli syaiinq qodiir".
Adapun hukum makan sebelum sholat 'idul adha, ulama berbeda pendapat. Mayoritas ulama menghukumi sunnah berpuasa dan tidak makan sebelum sholat Idul Adha, namun sunnah berbuka pada sholat idul fitri. Pendapat lainnya menyamakan hukum makan antara Idul Adha dan Idul Fitri.
"Berdasar hadits riwayat muslim, bahwa Rasulullah tidak datang ke lapangan untuk sholat idul fitri sebelum menyantap 3 buah kurma," katanya.
Karena ibadah ini terhubung dengan ibadah haji umroh, maka baiknya tidak makan (puasa) dahulu sampai sholat Idul Adha selesai, begitu pun tidak berdosa mereka yang makan sebelum Idul Adha.
KH Iskandar Mirza mengatakan, setidaknya ada 10 amalan sunnah di hari raya Idul adha yang dicontohkan dan dianjurkan Rasulullah saw selain berqurban ;
1. Bertakbir...bertahmid dan bertahlil.
2. Mandi sebelum sholat 'ied.
3. Memakai pakaian yang bagus.
4. Memaki wangi wangian.
5. Berjalan kaki menuju lapangan.
6. Memilih jalan yang berbeda saat pulang.
7. Menyegerakan sholat.
8. Mendengarkan khutbah.
9. Makan setelah sholat ied.
10. Wanita yang haid disunnahkan tetap mendengarkan khutbah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
