REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Beberapa hari lalu, Juventus sudah mengamankan gelar scudetto Serie A Italia musim 2019/2020. Euforianya masih terasa.

Pasukan hitam-putih merajai Serie A Italia, sembilan tahun beruntun. Penyerang tim tersebut, Paulo Dybala mengaku tidak mudah meraih hasil demikian.

Juventus harus mempertahankan fokus dan ambisi. Pada dasarnya, Dybala dan rekan-rekannya memiliki mentalitas pemenang.

"Tentu saja itu membantu kami memiliki pemain terkuat dunia di setiap posisi. Kami bangga dengan diri kami sendiri. Sembilan gelar berturut-turut sesuatu yang luar biasa. Kami bahkan sudah memikirkan gelar yang kesepuluh," kata Dybala dalam wawancara dengan the Guardian, dikutip dari Football Italia, Jumat (31/7).

Juventus masih harus menjalani satu bigmatch pada giornata pamungkas Serie A musim ini. Armada si Nyonya Tua akan bertemu AS Roma.

Setelahnya, skuat polesan Maurizio Sarri mengalihkan fokus ke Eropa. Juve bertemu Olympique Lyon pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Duel tersebut berlangsung di Stadion Allianz, Turin, Sabtu (8/8) dini hari WIB. Pada leg pertama di Prancis, juara Italia itu kalah 0-1.  "Itu terjadi sekitar lima bulan lalu. Kami tahu apa yang bisa kami capai (saat ini)," ujar Dybala.

La Joya, julukan Dybala, enggan sesumbar. Namun ia tetap meyakini timnya bisa membalikkan keadaan. Caranya adalah Juve harus mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Dybala sendiri belum pasti mentas dalam laga tersebut. Eks Jagoan Palermo itu sedang dalam pemulihan cedera otot paha.

Ikuti Whatsapp Channel Republika