Jumat 31 Jul 2020 05:28 WIB

Empat Tahun Jalan Kaki untuk Tunaikan Haji

Empat Tahun Jalan Kaki untuk Tunaikan Haji

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Empat Tahun Jalan Kaki untuk Tunaikan Haji.   Foto ilustrasi: Sejumlah jamaah haji berjalan menuju Jabal Rahmah di Arafah dengan memakai masker dan menjaga jarak sosial guna menghindari penyebaran virus corona di Arafah, Arab Saudi, Kamis (30/7/2020).
Foto: AP
Empat Tahun Jalan Kaki untuk Tunaikan Haji. Foto ilustrasi: Sejumlah jamaah haji berjalan menuju Jabal Rahmah di Arafah dengan memakai masker dan menjaga jarak sosial guna menghindari penyebaran virus corona di Arafah, Arab Saudi, Kamis (30/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Seorang pemuda Maroko, Ghulam Yassin akhirnya tiba dengan tepat waktu untuk menunaikan ibadah haji. Dia tiba di Arab Saudi setelah menempuh perjalanan selama empat tahun melintasi 28 negara dengan berjalan kaki dan berlari. 

Yassin memulai perjalanan hajinya sejak Januari 2017 lalu. Dalam sebuah video yang dibagikan luas di media sosial, pemuda itu mengaku bahwa dirinya tiba di Arab Saudi sekitar tujuh bulan lalu. 

Baca Juga

"Saya menghabiskan empat tahun bepergian dengan berjalan kaki hanya untuk mencapai Makkah jadi saya dapat melakukan haji," kata Yassin seperti dilaporkan Arabnews, Kamis (30/7). 

Tokoh media Saudi, Abdulrahman Al-Mutairi pergi jauh ke Kota Abha, tempat pemuda Maroko itu menginap, untuk menyambutnya dan membagikan kisah sukses perjalanan hajinya yang tak biasa.  

“Kami datang jauh-jauh dari Qassim untuk bertemu denganmu. Anda adalah tamu kami dan tamu dari setiap rumah di Kerajaan. Kami sangat senang memilikimu,” kata Al-Mutairi.

Al-Mutairu tergerak oleh tujuan Yassin dan ingin memudahkan perjalanannya. Dia pun meletakkan ransel dan sepedanya yang berbobot 26 kilogram di belakang mobil dan pergi untuk melihat di mana Yassin tidur. 

Yassin tidur di tenda portabel berisi barang-barang pribadinya dan peralatan memasak. Dia berencana melakukan haji tahun ini tetapi harus ditunda karena adanya pandemi Covid-19.

“Saya berjalan dari Makkah ke Madinah dengan berjalan kaki, meneladani hijrahnya Nabi Muhammad (SAW). Kemudian, pandemi mencapai Saudi pada saat saya tiba di Madinah, ”kata Yassin. 

Akhirnya dia memutuskan untuk tinggal di Kota Abha karena iklimnya yang sejuk dan keindahan alamnya. Meskipun harus menundanya, Yassin memaklumi kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang membatasi jumlah jamaah tahun ini.

"Kerajaan membatasi jumlah jamaah haji tahun ini untuk melindungi kesehatan kita," kata Yassin.  

“Jadi saya memutuskan untuk datang ke selatan dan menikmati waktu saya karena cuacanya indah. Saya tidak menyangka bisa berada di daerah seindah ini," imbuhnya. 

Al-Mutairi dan rombongannya ingin memastikan agar Yassin tetap nyaman selama di Saudi. Rombongan itu kemudian mengeluarkan kopi Arab dan menyanyikan lagu-lagu tradisional untuk menghibur Yassin selama tinggalnya di Arab Saudi. 

Yassin mendokumentasikan perayaan itu. Salah satu rombongan Al-Mutairi bergabung dengan perayaan itu dan berkata, "Alasan kami datang ke Abha begitu cepat karena kami tersentuh oleh cerita Anda. Saya juga ingin memberi tahu Anda sesuatu. Kami akan mengurus biaya haji Anda untuk tahun depan."

Mendengar kabar gembira itu, Yassin emosional dan menangis dengan sukasita. Penjelajah itu pun langsung menelepon ibunya untuk memberi tahu kabar mengejutkan itu. 

“Aku punya berita bagus untukmu. Teman-teman Saudi saya akan mengurus perjalanan haji Anda tahun depan," kaya Yassin kepada ibunya. 

Yassin dan ibunya memang belum pernah ke Makkah sebelumnya. Al-Mutairi dan rombongannya pun merasa sangat senang bisa membantu Yassin dan keluarganya untuk menunaikan ibadah haji tahun depan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement