Jumat 31 Jul 2020 15:47 WIB

Idul Adha Kali ini Yogya Tanpa Tradisi Grebeg Besar

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Abdi Dalem Keraton membawa ubarampe gunungan usai pembagian menuju saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020 di Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi Dalem Keraton membawa ubarampe gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020 di Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi dalem Keraton membawa ubarampe gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020, Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi dalem Keraton membawa ubarampe gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020, Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi dalem Keraton membawa ubarampe gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020, Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi dalem Keraton membawa ubarampe gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020, Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi Dalem Keraton membawa ubarampe gunungan usai pembagian menuju saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020 di Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi dalem Keraton membawa ubarampe gunungan menu Puro Pakualaman saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020, Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Abdi Dalem Keraton membawa ubarampe gunungan menuju Puro Pakualaman saat Hajad Dalem Garebeg Besar 2020 di Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7). Sama seperti Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta. Namun ubarampe dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hari Raya Idul Adha biasanya menjadi momen pelaksanaan tradisi Hajat Dalem Garebeg Besar oleh Keraton Yogyakarta. Namun seperti  Idul Fitri lalu, Keraton Yogyakarta meniadakan Garebeg Besar karena masih status tanggap darurat bencana Covid-19 di Yogyakarta.

Meskipun demikian ubarampe tetap dibagikan kepada abdi dalem dan kerabat dekat keraton. Ubarampe untuk Puro Pakualaman dan Kepatihan akan dikirimkan pada Sabtu (1/8). Ubarampe rengginang yang dibagikan berjumlah 2.700, jumlah ini sama dengan Gunungan Estri dan Gunungan Dharat.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement