Ahad 02 Aug 2020 23:36 WIB

PBNU Minta Pemerintah Bantu UMKM Terdampak Covid-19

Pandemi Covid-19 telah membuat produktivitas usaha masyarakat menurun.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Fakhruddin
PBNU Minta Pemerintah Bantu UMKM Terdampak Covid-19. Foto: Pekerja menyelesaikan produksi miniatur dari bambu di Desa Cimangenteung, Lebak, Banten, Rabu (8/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan penjaminan kredit modal kerja untuk pelaku UMKM akan dilakukan selama 18 bulan atau hingga 2021 dengan total dana keseluruhan sebesar Rp100 triliun guna dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional bagi UMKM terdampak pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/foc.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
PBNU Minta Pemerintah Bantu UMKM Terdampak Covid-19. Foto: Pekerja menyelesaikan produksi miniatur dari bambu di Desa Cimangenteung, Lebak, Banten, Rabu (8/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan penjaminan kredit modal kerja untuk pelaku UMKM akan dilakukan selama 18 bulan atau hingga 2021 dengan total dana keseluruhan sebesar Rp100 triliun guna dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional bagi UMKM terdampak pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/foc.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Bidang Ekonomi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) Umarsyah mengatakan, pandemi Covid-19 tidak terlalu memberikan dampak terhadap amal usaha yang dimiliki NU, seperti lembaga pendidikan, rumah sakit dan lain sebagainya. 

"Secara organisasi NU gak punya banyak amal usaha. Jadi gak begitu terdampak. Paling cuma lembaga pendidikan, rumah sakit, universitas dan lain-lain," ujar Umarsyah saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (2/8).

Karena itu, menurut dia, justru yang lebih penting untuk diperhatikan pemerintah saat ini adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dijalankan oleh masyarakat. Karena, menurut dia, UMKM sangat terdampak oleh Covid-19. 

"Itu sangat terasa dampaknya. Tapi karena kebanyakan kita (UMKM warga NU) ada di sektor riil, alhamdulillah masih bisa bertahan," ucapnya. 

Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 telah membuat produktivitas usaha masyarakat menurun. Sementara, kata dia, sampai hari ini pemerintah belum mengeluarkan kebijakan apapun untuk membantu perekonomian masyarakat kecil.

"Bahkan sekadar ngobrol berbibcang dengan kita tidak pernah," katanya. 

Seharusnya, tambah dia, dalam rangka mengatasi Covid-19 dan dampaknya pemerintah mengajak dialog semua lapisan dan semua kalangan masyarakat, sehingga bisa mendapatkan solusi. 

"Sekarang kan pemerintah hanya memberikan stimulus terhadap pengusaha besar ekspor impor. Sementara, buat UMKM belum ada," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement