Senin 03 Aug 2020 08:27 WIB

Tetes Air Mata Haru Petugas Medis Arab Saudi Saat Berhaji

Haji tahun ini dilaksanakan terbatas sehingga jamaah bisa lebih khusyuk beribadah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Tetes Air Mata Haru Petugas Medis Arab Saudi Saat Berhaji. Jamaah haji berdoa di Jabal Rahmah di Arafah dengan memakai masker dan menjaga jarak sosial guna menghindari penyebaran virus corona di Arafah, Arab Saudi, Kamis (30/7/2020).
Foto: AP
Tetes Air Mata Haru Petugas Medis Arab Saudi Saat Berhaji. Jamaah haji berdoa di Jabal Rahmah di Arafah dengan memakai masker dan menjaga jarak sosial guna menghindari penyebaran virus corona di Arafah, Arab Saudi, Kamis (30/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sejak minggu pertama Covid-19 menyebar di Arab Saudi hingga saat ini, petugas medis bekerja tanpa henti. Salah satunya, Hamza Alherz, yang bertugas di rumah sakit pemerintah di Riyadh.

Sifat memberi harus mengalir dalam darahnya. Ia adalah salah satu dari delapan saudara kandung, semua dokter, yang menjawab panggilan untuk merawat pasien di Kerajaan Saudi di tengah pandemi.

Baca Juga

Alherz dan semua saudaranya terjangkit Covid-19 saat bertugas. Namun, hanya ia yang diberikan kehormatan melakukan haji, sebagai ucapan terima kasih Kerajaan atas pelayanan yang ia berikan.

"Ini adalah pertama kalinya saya melakukan haji. Itu perasaan yang luar biasa," katanya dilansir di The National, Senin (3/8). The National melakukan panggilan Zoom pada hari terakhirnya di tempat suci di Mina.

Kurang dari 10 ribu orang diberikan izin melakukan ibadah haji tahun ini. Sebanyak 30 persen dari jamaah haji merupakan warga asal Saudi yang telah dan masih bekerja di garis depan krisis, baik dari sisi kesehatan maupun keamanan.

photo
Sejumlah jamaah haji berjalan menuju Jabal Rahmah di Arafah dengan memakai masker dan menjaga jarak sosial guna menghindari penyebaran virus corona di Arafah, Arab Saudi, Kamis (30/7/2020). - (AP)

Ritual Islam tahun ini terbatas pada mereka yang sudah tinggal di Arab Saudi. Sebanyak 70 persen di antaranya adalah penduduk dari 160 negara. Banyak rekan Alherz yang sebelumnya tertular virus saat bekerja, kini menjalani haji dan pulih dari Covid-19.

Ia lantas mengatakan, panggilan yang memberi tahu ia terpilih melakukan haji luar biasa tahun ini adalah berita terbaik yang ia dapatkan di tahun ini. Ia juga menyebut, satu tahun terakhir hingga perjalanan haji ini mengingatkannya pada sebuah ayat dalam Alquran.

"Allah SWT berfirman, 'Kamu mungkin membenci sesuatu meskipun itu baik untukmu'. Saya merasakan ayat ini dalam situasi dan yang terjadi pada saya," kata Alherz.

Sebelum ia tertular virus, semua pihak di sektor kesehatan merasa takut jika itu terjadi. Hingga akhirnya hal tersebut terjadi pada dirinya. Ketika akhirnya ia mendapat berita akan pergi haji, ia merasa makna ayat suci tersebut benar-benar berlaku baginya.

Alherz menjelaskan, saat yang paling menyentuh dari perjalanannya adalah selama Hari Arafat, hari kedua haji. Saat itu, para peziarah mengunjungi Gunung Arafah, di mana Nabi Muhammad menyampaikan khutbah perpisahannya.

photo
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Media Saudi menunjukkan seorang jamaah haji berdoa selama Tawaf Al-Ifadah selama ritual simbolis Rajam Setan, melemparkan tujuh kerikil di tiga pilar terbesar, yang dikenal sebagai Jamrat Al-Aqaba di hari ketiga Haji 2020 di Mina, di Makkah, Arab Saudi, 31 Juli 2020. - (EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF MEDIA HANDOUT )

"Saya sebelumnya banyak melihat rekaman Gunung Arafah selama haji. Saya melihat bagaimana orang memanjatnya setiap tahun. Sepertinya gunung itu tidak ada, hanya jamaah yang menutupinya," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement