Senin 03 Aug 2020 13:22 WIB

Emil Minta Warga Jabar Harus Waspadai OTG

Mayoritas terinfeksi di Gedung Sate Jabar adalah OTG.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat Jabar mewaspadai OTG Covid-19.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat Jabar mewaspadai OTG Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubenur Jabar, Ridwan Kamil, melaporkan kondisi rumah sakit (RS) yang menangani pasien Covid-19 hingga saat ini, masih stabil. Ruang isolasi yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 terisi sebanyak 28 persen.

"Saya laporkan, RS masih stabil yang dipergunakan 28 persen ruang isolasi. Ini, mengindikasikan di Jabar orang tanpa gejala (OTG) yang harus diwaspadai," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Senin (3/7).

Baca Juga

Peringatan Emil terkait juga dengan mayoritas hasil swab Gedung Sate yang didominasi OTG. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja, dari 1.265 yang di tes swab ada 40 yang positif. Saat ini, sebanyak 17 orang sudah masuk di karantina. Sisanya, melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing.

"Mayoritas OTG. Tetap kami waspadai. Kontak tracing dilakukan. beberapa dilakukan swab, tapi hasilnya belum keluar. Semuanya terdata dan semuanya diisolasi mandiri," paparnya.

Setiawan mengatakan, setelah tahu ada 40 orang yang positif, maka pihaknya segera melakukan pengecekan orang yang positif tersebut kontak dengan siapa saja. Untungnya, semua yang terkonfimasi positif tersebut, semua datanya ada.

"Jadi kami bisa meneliti menanyakan semua, ketemu dengan siapa saja. Dan di data, ada 800 orang harus diuji. Ini yang kontaknya paling erat dan harus isolasi mandiri," katanya.

Menurut Setiawan, tes usap di lingkungan Gedung Sate, dilakukan pada tanggal 26 Juli,  27 Juli dan 28 Juli. Per hari ini terdapat hasil 40 orang terkonfirmasi positif.

"Total yang pengetesan 3 hari ada sekitar 1265. Kami lakukan kontak tracing bukan hanya ke PNS saja. Tapi juga yang ada d ruangan itu, tinggal dengan siapa dan lihat situasi di rumah dan perjalanannya," paparnya.

Setiawan menjelaskan, mulai Kamis (30/7) sudah mengeluarkan edaran dari Sekda Provinsi Jabar. Pegawai diminta tiga hari bekerja dari rumah dan mmelakukan disinfeksi semua ruangan.

"Yang WFH itu yang kontak satu ruangan (dengan pegawai positif). Ternyata, ventilasi penting, jaga jarak masker dan durasi bertemu. Hikmahnya, bisa kita pelajari dan kewaspadaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement