Senin 03 Aug 2020 23:51 WIB

DKP3 Kota Sukabumi Temukan Daging Qurban tak Layak Konsumsi

Hati sapi mengandung cacing tersebut langsung dimusnahkan.

DKP3 Kota Sukabumi Temukan Daging Qurban tak Layak Konsumsi (ilustrasi).
Foto: Antara
DKP3 Kota Sukabumi Temukan Daging Qurban tak Layak Konsumsi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Jawa Barat, temukan sejumlah hati sapi qurban yang tidak layak konsumsi di beberapa titik, karena mengandung cacing.

"Temuan ini langsung kami tindak lanjuti dengan mengamankan hati sapi itu agar tidak diedarkan apalagi sampai dikonsumsi yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat," kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan di Sukabumi, Senin (3/8).

Menurutnya, hati sapi mengandung cacing tersebut langsung dimusnahkan petugas demi pengamanan. Sejak hari pertama perayaan Idul Adha 1441 Hijriyah, pihaknya sudah menurunkan puluhan petugasnya untuk memastikan tidak ada hewan qurban yang sakit apalagi sampai terjangkit penyakit berbahaya.

Namun demikian, hingga kini tidak ada temuan maupun laporan adanya hewan qurban yang terserang penyakit, hanya temuan hati mengandung cacing saja. Meskipun aman dikonsumsi jika dibersihkan dan dimasak dengan benar menggunakan suhu tinggi, tapi petugas tidak ingin mengambil risiko.

Lanjut dia, dari pantauan pihaknya untuk warga yang berqurban daging sapi di Kota Sukabumi diperkirakan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Hingga saat ini, masih dalam pendataan untuk jumlah sapi, kambing, domba dan kerbau yang diqurbankan pada Idul Adha 2020.

"Kami tidak menerima laporan dari warga maupun petugas di lapangan adanya hewan qurban yang sakit dan mengidap penyakit ternak berbahaya, seluruh proses penyembelihan berjalan lancar," katanya.

Di sisi lain, Andri mengatakan di masa pandemi ini, jauh hari sebelum perayaan pihaknya telah memberikan imbauan kepada warga agar selama prosesi penyembelihan hingga pembagian daging qurban untuk tetap menerapkan protokol kesehatan maksimal, seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan berperilaku hidup bersih dan sehat.

Selain itu, Pemkot Sukabumi juga meniadakan pemotongan hewan qurban di Masjid Agung untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan warga yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.

Kemudian menegur warga yang saat penyembelihan disaksikan banyak orang dan tidak menerapkan protokol kesehatan. Meskipun saat ini sedang pandemi, ternyata antusias masyarakat untuk berkurban tinggi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement