Selasa 04 Aug 2020 16:25 WIB

KJRI: Penerbangan Internasional Arab Saudi Buka 16 September

Normalnya, setelah musim haji selesai, umroh dibuka.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
KJRI: Penerbangan Internasional Arab Saudi Buka 16 September. Kabah di Masjidil Haram
Foto: Ihram.co.id
KJRI: Penerbangan Internasional Arab Saudi Buka 16 September. Kabah di Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim Haji 2020 M/1441 H telah usai. Ribuan jamaah dari berbagai penjuru di Arab Saudi pun kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan karantina mandiri selama tujuh hari. Bersamaan dengan berakhirnya ibadah haji yang berjalan selama lima hari, Arab Saudi dihadapkan dengan kemungkinan musim umroh yang baru. 

Kementerian Haji Arab Saudi disebut akan segera melakukan evaluasi atas pengalaman mereka selama mempersiapkan ibadah tahunan itu. Dilansir di Saudi Gazette, proses evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan haji luar biasa ini akan dilakukan dalam waktu dua minggu ke depan. 

Baca Juga

Setelahnya, kementerian akan berusaha melihat, mengambil manfaat, dan belajar dari pengalaman berharga tersebut. Wakil Menteri Haji dan Umroh untuk Urusan Haji Hussein Al-Sharif, menyebut kementerian akan segera memulai persiapan terkait dengan musim umroh mendatang.

Menanggapi hal ini, Konsulat Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono, menyebut belum mendapat informasi resmi terkait rencana tersebut. Namun, Kerajaan Arab Saudi memiliki rencana membuka penerbangan internasional mulai 16 September mendatang.

"Rencananya mulai 16 September Pemerintah Saudi akan bolehkan warga negara asing berkunjung. Berarti umroh sudah boleh mulai tanggal tersebut. Izin berkunjung untuk semua negara," ujar Konjen Eko saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (4/8).

Terkait jamaah haji Indonesia yang mengikuti ibadah haji kemarin, ia menyebut hingga saat ini dalam kondisi baik. Setelah ritual haji selesai, mereka kembali ke hotel untuk diberangkatkan ke daerah tinggal masing-masing.

Sementara itu, Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, menyebut terus memantau kebijakan Arab Saudi terkait kemungkinan dibukanya umroh. Ia juga sudah menghubungi Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi untuk membahas hal tersebut.

"Saya kemarin sudah kontak dengan bagian teknis di Kementerian Haji Arab Saudi, membicarakan kemungkinan rapat membahas pelaksanaan umroh pascahaji,” ujar Endang.

Dalam kondisi normal, selesainya gelaran haji berarti menandakan dibukanya musim penyelenggaraan ibadah umroh. Sementara, penyelenggaraan ibadah umroh ditangguhkan sejak akhir Februari 2020.

Penangguhan dilakukan berkenaan dengan merebaknya pandemi Covid-19 di berbagai negara. Kebijakan untuk menangguhkan sementara akses masuk ke Kerajaan Arab Saudi berlaku baik untuk umrah, ziarah, maupun wisata.

Endang lantas menyebut, musim umroh ada kemungkinan akan dibuka kembali. Terlebih melihat jumlah kasus Covid-19 di Arab Saudi yang terus menurun.

Data per 25 Juli 2020 misalnya, ada 2.200 kasus. Sementara data pada 2 Agustus lalu menunjukkan penurunan terus menerus hingga 1.357 kasus. Jika trend Covid-19 terus menurun, tidak menutup kemungkinan penerbangan internasional akan kembali dibuka, termasuk untuk jamaah umrah.

"Suksesnya penyelenggaraan haji dengan penerapan protokol kesehatan akan menjadi role model penyelenggaraan umroh. Saya yakin jika umroh dibuka, maka protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat," kata dia.

Ia lantas menyebut nantinya ada kemungkinan Arab Saudi memberlakukan persyaratan ketat, utamanya terkait protokol kesehatan, kepada negara pengirim jamaah umroh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement