Kamis 06 Aug 2020 15:35 WIB

ACT: Umat Islam Bisa Jadi Solusi di Masa Sulit

Sedekah pangan yang terkumpul akan segera didistribusikan ke mereka yang memerlukan

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hiru Muhammad
Posko Induk Nasional Lumbung Sedekah Pangan ACT di Jalan Serpong-Parung, Curug, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Kamis (6/8).
Foto: Fuji Eka P
Posko Induk Nasional Lumbung Sedekah Pangan ACT di Jalan Serpong-Parung, Curug, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID BOGOR--Masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19, bahkan Indonesia dinilai para ahli diambang resesi akibat pandemi ini. Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak umat Islam yang menjadi mayoritas di negeri ini untuk tetap optimistis dan menjadi solusi di masa sulit.

"Kita bersyukur satu-satunya agama yang lugas mengatakan bahwa sebaik-baik sedekah adalah sedekah di masa sulit, dan sebaik-baik sedekah adalah sedekah pangan adalah agama Islam," kata Presiden ACT, Ibnu Hajar kepada Republika saat mengaktifkan Posko Induk Nasional Lumbung Sedekah Pangan di Gunung Sindur, Bogor, Kamis (6/8).

Ibnu mengatakan, masyarakat yang memeluk agama Islam menjadi mayoritas di negeri ini. Maka umat Islam harus menjadi solusi dan memberikan motivasi kepada setiap elemen bangsa ini. Supaya semua elemen bangsa tidak mengeluh dan tidak meratapi nasib.

Agar umat Islam menjadi pembuat solusi, maka ACT mengajak kepada setiap orang untuk tetap optimistis dan mengajak orang lain optimis di masa sulit ini. Mereka yang bisa memberikan suara, narasi, doa, dan bantuan berikan untuk kebaikan bersama.

 

"Ayo yang punya suara ajak masyarakat kita untuk tetap optimis, yang bisa berdoa sampaikan doa terbaik kita dalam setiap ibadah kita, dan mereka yang punya makanan di rumahnya walau cuman segelas beras atau setengah kilo ubi atau singkong ayo berbagi kepada masyarakat," ujarnya.

Ibnu mengingatkan, jangan sampai karena sikap kikir jadi ada saudara yang terlantar dan kekurangan makanan. Kondisi seperti ini jangan sampai terjadi di bangsa ini. Bangsa ini sudah terbukti sebagai bangsa pejuang, bahkan dikatakan sebagai bangsa yang paling dermawan.

"Maka kita perlu merawat (bangsa pejuang dan dermawan) ini karena umat Islam terbesar ada di sini, dan kita ingin menjadikannya sebagai sebuah model bangsa meski dalam kondisi paling sulit seperti apapun bangsa ini tetap menjadi bangsa yang dermawan," kata Ibnu.

Executive Vice President ACT, Insan Nurrochman menerangkan, ACT menyiapkan Posko Nasional Lumbung Sedekah Pangan di Gunung Sindur, Bogor dan kantor-kantor cabang ACT. Sedekah pangan yang terkumpul akan segera didistribusikan ke masyarakat prasejahtera atau penggerak usaha mikro yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Penghimpunan sedekah pangan ini dapat dipelopori mulai dari individu, komunitas, bahkan jamaah masjid hingga korporasi. Masyarakat dapat menginisiasi lumbung sedekah pangan di rumah, masjid, kantor, dan lainnya sebagai medium pengumpulan sedekah pangan. 

Selanjutnya, relawan sedekah pangan berperan sebagai koordinator distribusi yang akan menyalurkan sedekah langsung ke penerima manfaat di tingkat provinsi dan daerah. "Penerima manfaat pun dapat mengambil langsung bantuan pangan di sejumlah lumbung sedekah pangan yang dikelola individu maupun komunitas," jelasnya.

Insan mengatakan, perlu ada gerakan masif untuk memperbaiki keadaan dan kebaikan ini harus dilakukan bersama-sama. Melalui gerakan nasional lumbung pangan, ACT berharap seluruh elemen masyarakat terlibat dalam memberikan sedekah pangan terbaiknya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement