Ahad 09 Aug 2020 12:23 WIB

Legislator Apresiasi Kementan di Tengah Ancaman Resesi

Pemerintah harus berjuang lebih keras agar bisa keluar dari resesi. 

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL ) melakukan panen raya padi di Desa Rias, Kecamatan, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (7/8/2020).
Foto: Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL ) melakukan panen raya padi di Desa Rias, Kecamatan, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (7/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR  Charles Meikyansah mengapresiasi, kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di tengah ancaman resesi di kuartal ke- III kali ini. Menurutnya, sektor pertanian menjadi penyelamat dengan mampu mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen. 

"Apresiasi harus ditujukan pada Kementerian Pertanian sebagai lokomotif daya dorong ekonomi ditengah pandemi," kata Charles dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Sabtu (8/8).

Dia berpandangan, di tengah kondisi serba sulit saat ini, beberapa kementerian bekerja seperti biasa, berbelit, dan takut berbuat. Sehingga hasilnya, capaian belanja pemerintah tak banyak berubah, bahkan minus. Politikus Partai Nasdem itu meminta kementerian lain mencontoh keberhasilan Kementerian Pertanian. 

"Apabila sektor lain bekerja layaknya sektor pertanian, maka resesi dapat terhindarkan di kuartal ke-III. Dan perbaikan ini yang harus kita dorong agar Indonesia tidak masuk dalam resesi," ungkapnya.

Dikatakannya, pemerintah harus berjuang lebih keras agar bisa keluar dari resesi. Kementerian-kemententerian di lima sektor besar terkait seperti industri, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan harus menjadi lokomotif yang kencang untuk membelanjakan anggaran agar menjadi daya ungkit ekonomi. 

"Jangan sampai seperti kuartal ke II dimana dari lima sektor utama hanya pertanian yang mencatatkan pertumbuhan positif. Butuh kerja keras semua pihak menyelamatkan Indonesia agar keluar dari ancaman resesi di kuartal ke III," ujarnya.   

Selain itu, dua capaian utama sektor pertanian dengan rendahnya inflasi dan meningkatnya ekspor pertanian April 2020 sebesar 12,66 persen atau US$ 0,28 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019 (YoY) harus lebih digenjot. Dua capaian utama ini, menurutnya, pondasi penting sektor pertanian terutama Kementan untuk terus menggenjot capaian positif, setidaknya mampu menjadi rem bagi ekonomi Indonsia agar tidak terjerumus dalam resesi. 

"Momentumnya ada dimana pandemi membuat krisis pangan mengancam seluruh negara dan Indonesia memiliki peluang untuk menyuplai pangan. Tinggal kitanya saja mau apa tidak," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement