Senin 10 Aug 2020 09:13 WIB

Dua Nasihat Penting Nabi untuk Berdakwah

Nabi menjelaskan pegangan saat berdakwah, yaitu substansi Islam dan metodologi.

Rep: Muhyiddin / Red: Ani Nursalikah
Dua Nasihat Penting Nabi untuk Berdakwah. Ilustrasi Dakwah
Foto: Republika/Mardiah
Dua Nasihat Penting Nabi untuk Berdakwah. Ilustrasi Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Semangat atau ghiroh umat Islam untuk berdakwah semakin meningkat di zaman teknologi dan informasi. Sangat banyak ustadz yang mulai memanfaatkan media sosial untuk berdakwah. Konten-konten agama juga begitu membanjiri media daring.

Namun, dalam berdakwah umat Islam kiranya perlu mengingat nasihat Nabi Muhammad SAW ketika menugaskan sahabatnya menjadi ustadz di suatu kawasan. Nasihat nabi ini diungkap Habib Husein Ja’far Al-Hadar dalam buku terbarunya yang berjudul Tuhan Ada di Hatimu.

Baca Juga

Habib Husein menceritakan, suatu hari Nabi mengutus salah seorang sahabatnya, Muadz bin Jabal untuk berdakwah ke Yaman. Nabi pun menjelaskan kepada Muadz dua hal penting sebagai pegangan ketika berdakwah, yaitu substansi Islam dan metodologi dakwah.

Nabi berkata kepada Muadz, “Wahai Muadz, berikanlah kabar gembira dan bukan ketakutan. Dan permudahlah dan jangan engkau persulit.”

Menurut Habib Husein, itulah dua hal penting yang seharusnya menjadi pegangan bagi setiap pendakwah Islam di mana pun dan kapan pun. “Sekaligus, itu juga buat pegangan kita dalam menilai dan memilih ustadz atau konten Islami,” kata Habib Husein dikutip dari buku Tuhan Ada di Hatimu, Jumat (7/8).

Penulis buku keislaman ini mengatakan, poin-poin nasihat Nabi itu tepat untuk dijadikan tolak ukur dalam berdakwah. Menurut dia, kalau seorang ustadz atau sebuah konten sesuai dengan nasihat Nabi itu, maka ustadz atau konten itu sudah tepat menurut Nabi. Nasihat nabi itu pun dipaparkan secara lengkap dalam buku terbitan Noura Books tersebut.

Habib Husein merupakan seorang mubaligh muda yang kini aktif berdakwah di media sosial. Dakwahnya mampu mempengaruhi keberagamaan kalangan millenial. Ia dikenal sebagai dai yang mengusung prinsip Islam Cinta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement