Senin 10 Aug 2020 14:07 WIB

Sekolah di Tasikmalaya Belum Dibuka

Dinas Pendidikan juga akan merumuskan standar pelayanan minimal (SPM).bagi sekolah

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Pekerja memasang batas pelindung di meja siswa Sekolah Insan Sejahtera, Kampung Toga, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Menyambut nol kasus COVID-19 di Kabupaten Sumedang, sejumlah sekolah mempersiapkan fasilitas yang mendukung protokol kesehatan untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO
ilustrasi. Pekerja memasang batas pelindung di meja siswa Sekolah Insan Sejahtera, Kampung Toga, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Menyambut nol kasus COVID-19 di Kabupaten Sumedang, sejumlah sekolah mempersiapkan fasilitas yang mendukung protokol kesehatan untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya masih belum membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Hingga saat ini, Dinas Pendidikan masih melakukan pembahasan untuk membuka kembali sekolah. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, secara umum para guru dan orang tua siswa sudah ingin KBM di sekolah kembali dilaksanakan. Namun, menurut dia, banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum kembali membuka."Kita masih mempertimbangkan untuk buka sekolah kembali. Harus lihat dulu kondisi sekolah apakah siap atau tidak," kata dia, Senin (10/8). 

Ia menegaskan, sebelum proses KBM kembali diizinkan, protokol kesehatan harus dipastikan tersedia di sekolah. Pihaknya juga akan memantau kesiapan protokol kesehatan di sekolah. 

Budiaman menambahkan, Dinas Pendidikan juga akan merumuskan standar pelayanan minimal (SPM) yang harus dipatuhi sekolah. "Nanti telaahnya disampaikan ke Wali Kota. Kalau diizinkan, baru kita buka," kata dia.

Hingga saat ini, ia belum bisa memastikan kapan KBM di sekolah dapat kembali dilakukan. Namun, ia memastikan, sebelum protokol kesehatan di sekolah siap, proses KBM tak akan kembali digelar. 

Ihwal kurikulum, Budiaman mengatakan, hal itu bisa menyesuaikan dari yang sudah ada. "Kurikulum bisa menyesuaikan dengan kondisi. Tergantung sekolah masing-masing. Misalnya, tidak akan dilakukan secara penuh dan dibuat shift," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement