Senin 10 Aug 2020 23:13 WIB

Menteri Malaysia Minta Warganya Kembali Ramaikan Masjid

Warga Malaysia diminta kembali ramaikan masjid.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Malaysia Minta Warganya Kembali Ramaikan Masjid. Foto: Warga menunaikan shalat tarawih dengan menjaga jarak sosial di Madrasah Darul Solihin Al Qadiri, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (14/5) malam. Malaysia sebagian akan melonggarkan aturan larangan sholat berjamaah di sebagian besar masjid mulai 15 Mei
Foto: EPA-EFE / FAZRY ISMAIL
Menteri Malaysia Minta Warganya Kembali Ramaikan Masjid. Foto: Warga menunaikan shalat tarawih dengan menjaga jarak sosial di Madrasah Darul Solihin Al Qadiri, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (14/5) malam. Malaysia sebagian akan melonggarkan aturan larangan sholat berjamaah di sebagian besar masjid mulai 15 Mei

REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA -- Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama), Senator Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri meminta masjdi dan surau-surau agar diramaikan kembali oleh jamaah dan kegiatan keagamaan. Penutupan masjid kata dia, hanya dilakukan berdasarkan keputusan National Security Council (NSC) dan Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH).

"SOP terkait shalat berjamaah sangat tegas menyatakan bahwa penutupan masjid dan surau akan dilakukan atas saran Dewan Keamanan Nasional dan Kementerian Kesehatan berdasarkan kepentingan publik saat ini dan lokal jika terjadi wabah di daerah," ujar Zulkifli dilansir dari Bernama pada Senin (10/8).

Baca Juga

Karenanya ia, berharap agar guru takmir di tiap-tiap masjid dapat berperan aktif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat dan agar kembali meramaikan masjid dan surau dengan kegiatan agama.

“Guru takmir termasuk komponen utama yang harus berperan. Saya tidak mau masjid kosong, kaku dan tanpa program. Kami ingin masyarakat diberi pemahaman yang baik," tegasnya.

Zulkifli juga turut mengimbau kepada masyarakat di desa maupun di perumahan-perumahan di kota agar dapat kembali menghadiri masjid dan mendengarkan ceramah agama atau kegiatan agama lainnya.

Kedepan ujar Zulkifli, pihaknya juga tengah menyusun beberapa program khusus untuk membahas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan penyadaran kepada kelompok tersebut agar kembali kepada ajaran agama.

“Saya sendiri akan berdiskusi dengan mereka. Pada saat yang sama Departemen Pembangunan Islam Malaysia, Departemen Agama Islam Wilayah Federal dan saya juga akan bekerja sama dengan negara-negara agar kita dapat meningkatkan kesadaran (LGBT) mereka terutama di masalah agama kita," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Adham Baba mengatakan ada tiga negara bagian, yakni Kedah, Perlis dan Pulau Pinang yang tercatat kembali ditemukan kasus positif COVID-19 dari cluster Sivagangga. Karenanya, hanya masjid-masjid di wilayah tersebut yang kembali ditutup.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement