Senin 10 Aug 2020 20:16 WIB

Mendikbud: Perguruan Tinggi Garda Depan Penanganan Covid-19

Kontribusi perguruan tinggi telah dibuktikan dengan berbagai inovasi teknologi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan Perguruan Tinggi menjadi bagian garda terdepan penanganan Covid-19.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan Perguruan Tinggi menjadi bagian garda terdepan penanganan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan kiprah perguruan tinggi tidak sebatas menghasilkan karya, tetapi juga menjadi garda depan memitigasi pandemi Covid-19. Ia menjelaskan, saat ini kontribusi perguruan tinggi telah dibuktikan dengan berbagai inovasi teknologi.

"Saya mengapresiasi peran sentral perguruan tinggi dalam pengembangan berbagai teknologi alat-alat kesehatan selama lima bulan terakhir," kata Nadiem, saat memberikan sambutan Pameran Virtual Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI), Senin (10/8).

Baca Juga

Ia menambahkan, di luar konsorsium penanganan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), telah banyak karya yang dihasilkan perguruan tinggi. Data yang dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yakni tidak kurang dari 1.000 karya inovasi dan teknologi dihasilkan selama satu semester terakhir.

Selain itu, belasan ribu mahasiswa diterjunkan untuk KKN tematik mitigasi pandemi Covid-19. "Kegiatan ini semakin meneguhkan peran penting perguruan tinggi dengan misi tridharma-nya dan menjadi tulang punggung bangsa dalam pembangunan teknologi dan inovasi," kata Nadiem.

Lebih lanjut, ia mengatakan terkait teknologi di dalamnya tidak hanya terkandung aktivitas dan inovasi. Namun menjadi tempat manusia yang berkreasi dalam mengeksplorasi batas pengetahuan untuk menghasilkan temuan baru yang berguna di masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, perguruan tinggi mempunyai sifat khas yang berbeda dengan lembaga penelitian lainnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement