Selasa 11 Aug 2020 01:54 WIB

Pandemi Dorong India Hadirkan Aplikasi Donasi bagi Masjid

Muslim di India adalah kelompok terbesar kedua, sekitar 14 persen dari populasi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pandemi Dorong India Hadirkan Aplikasi Donasi bagi Masjid (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Adnan Abidi
Pandemi Dorong India Hadirkan Aplikasi Donasi bagi Masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,DELHI -- Sebuah perusahaan rintisan atau startup yang berbasis di Delhi, India, merasa perlu mempermudah pengumpulan sedekah, donasi, maupun zakat selama pandemi Covid-19. Almspay adalah aplikasi seluler yang menghubungkan pendonor ke lembaga terverifikasi.

Almspay dibuat dengan tujuan menghilangkan kewajiban agen pengumpulan donasi berkeliling ke seluruh negeri. Platform digital ini juga menghilangkan model komisi, sehingga dana Zakat untuk masyarakat miskin tersedia lebih banyak.

"Muslim di India adalah kelompok terbesar kedua, sekitar 14 persen dari populasi negara. Sebagian besar masyarakat Muslim di India berada dalam kondisi keuangan yang buruk," ujar pendiri aplikasi seluler Almspay, Syed Asif, dilansir di Milligazette, Senin (10/8).

Pria yang juga berprofesi sebagai advokat sekaligus pengusaha ini menyebut, menurut laporan National Service Scheme (NSS), 35persen Muslim perkotaan dan 31persen Muslim pedesaan hidup di bawah garis kemiskinan.

Karena itu, ia meyakini kehadiran pengelolaan zakat yang efektif sangat penting. Pengelolaan yang baik membawa dampak tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga bagi negara.

Pendiri lainnya, Mohd Owais, menyebut sistem donasi, pengumpulan dan distribusi yang lebih baik dapat meningkatkan kondisi umat Islam. Pria ini memiliki pengalaman bekerja dengan badan pengumpul zakat.

Berdasarkan perkiraan kasar, pengumpulan zakat tahunan di India mencapai angka sekitar 100juta Indian Rupee, setara Rp 19,6 miliar. Banyak yang percaya, penghimpunan dan penyaluran zakat yang tidak efektif menjadi alasan standar hidup rata-rata umat Islam belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Faktor terpenting dari kegagalan ini adalah minimnya peningkatan teknologi dalam penghimpunan dan penyaluran zakat.  Hingga saat ini, sebagian besar zakat dan sedekah dikumpulkan secara manual atau melalui beberapa platform digital yang ketinggalan zaman.

Ada tiga kategori pengumpul donasi Muslim yang berbeda. Pertama, Madrasah dan Maktabs (lembaga belajar), dimana sebagian besar pengumpulan Zakat masuk ke dua tempat ini. Selain menggunakan bantuan negara, lembaga-lembaga tersebut memaksimalkan dana zakat untuk pendidikan siswa miskin.

Pihak kedua, yakni lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang sosial dan bekerja untuk peningkatan kualitas masyarakat. Mereka menggunakan zakat untuk kepentingan sosial seperti memberikan pendidikan, medis dan bantuan keuangan kepada orang miskin. 

Kelompok ketiga merupakan organisasi keagamaan. Di antaranya seperti masjid, dargah, khanqah, maupun imam badas. Namun tahun ini, keberadaan pandemi Covid-19 telah mempengaruhi pengumpulan dan distribusi Zakat atau imdad secara dahsyat.

Ramadhan, bulan di mana kebanyakan orang biasanya menghitung dan menyumbangkan zakatnya, dijalankan selama penguncian wilayah. Orang-orang yang ingin membayarkan zakatnya lantas mencari lembaga yang dapat mengumpulkan zakat secara daeing.

Di sisi lain, lembaga yang hanya menghimpun dan membagikan zakat secara langsung merasa frustasi karena tidak bisa melakukan tugasnya dengan maksimal. Lembaga-lembaga ini kekurangan kehadiran aspek digital, mulai dari sistem pembayaran digital, pencatatan digital, dan transparansi.

"Di era transformasi dan pembayaran digital, masih ada celah besar yang memutus akses donatur dari lembaga pengumpul zakat yang terverifikasi," kata Kepala Bagian Teknologi Almspay, Umair.

Almspay merupakan platform digital, di mana lembaga dapat mendaftar sendiri setelah mendapat verifikasi untuk mengumpulkan zakat. Donatur dapat menyumbangkan zakat ke lembaga yang mereka kenal atau lembaga terverifikasi lainnya.

Donatur juga dapat menetapkan tujuan amal, melacak zakat, serta mendapatkan pengakuan online untuk Donasi Zakat mereka. Lembaga menyediakan tampilan utama untuk mencatat dan melacak semua penghimpunan Zakat mereka.

Kehadiran tampilan ini meningkatkan dukungan pembayaran digital, kehadiran aspek digital, serta penyimpanan catatan digital untuk institusi. Dalam tiga bulan terakhir, sekitar 5000 pengguna telah menggunakan aplikasi dan website almspay untuk mendonasikan zakat dan shadaqah. Ada lebih dari 40 institusi zakat yang memenuhi kriteria penyaringan dan terdaftar di Almspay

 

Sumber: https://www.milligazette.com/news/4-national/33656-covid-pandemic-gives-birth-new-mobile-app-make-donations-masjids-madrasas-contactless/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement