Selasa 11 Aug 2020 20:04 WIB

Yogyakarta Pojokkan Baca Hadir di Rumah Ibadah

Untuk memperluas akses masyarakat terhadap bahan bacaan.

Peresmian pojok baca di Masjid Diponegoro Balai Kota Yogyakarta,  Senin (3/6).
Foto: Dok Pemkot Yogyakarta
Peresmian pojok baca di Masjid Diponegoro Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta kembali menghadirkan pojok baca ketiga yang ditempatkan di rumah ibadah, kali ini berada di Klenteng Poncowinatan yang diberi nama Cantika dan bisa diakses di ruang serbaguna kelenteng.

“Dua pojok baca sebelumnya ditempatkan di Masjid Diponegoro dengan nama Dorothy dan di Gereja Mergangsan yang diberi nama Camelia,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di sela peresmian Cantika di Yogyakarta, Selasa (11/8).

Menurut dia, pemilihan rumah ibadah sebagai lokasi penempatan pojok baca dilakukan untuk memperluas akses masyarakat terhadap bahan bacaan sehingga bahan pustaka tidak hanya dapat diakses di perpustakaan atau di lembaga pendidikan.

Klenteng, lanjut dia, dalam fungsinya juga merupakan tempat belajar selain sebagai tempat untuk melakukan kegiatan ibadah sehingga penempatan pojok baca dinilai sangat tepat. “Dengan memperbanyak pojok baca, harapannya atmosfer Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan akan semakin kental. Masyarakat bisa belajar di mana saja,” katanya.

 

Buku bacaan yang disediakan di Pojok Baca Cantika mencapai sekitar 1.500 eksemplar yang terdiri dari buku fiksi dan nonfiksi, majalah, hingga tabloid. “Akan ada pustakawan yang merawat koleksi buku sepekan sekali dan tiap dua bulan sekali akan dilakukan rotasi koleksi bacaan supaya tidak bosan,” katanya.

Buku yang disediakan di pojok baca berasal dari bantuan donasi masyarakat melalui Bank Buku atau dari koleksi milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Selain di rumah ibadah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta juga menempatkan sejumlah pojok baca di lokasi strategis lain. “Totalnya sudah ada di 10 lokasi. Tahun ini kami targetkan menambah dua pojok baca. Kurang direalisasikan satu lagi. Harapannya bisa ditempatkan di pasar,” katanya.

Sementara itu, Perwakilan Klenteng Poncowinatan, Fantoni mengatakan, penempatan pojok baca di kelenteng sangat tepat karena kelenteng juga merupakan tempat belajar dan berkumpul. “Kami tidak mengajukan permohonan, tetapi justru ada perhatian dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang kemudian menempatkan pojok baca di sini,” katanya.

Lokasi penempatan pojok baca, lanjut dia, diupayakan berada di lokasi yang mudah dijangkau yaitu di ruang serbaguna kelenteng.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement