Jumat 14 Aug 2020 03:53 WIB

Reaksi Dunia Terhadap Kesepakatan UEA dan Israel

Sekjen PBB yakin kesepakatan UEA-Israel meningkatkan keamanan di Timur Tengah

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Israel
Foto: EPA/Doug Mills
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kesepakatan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel yang akan mengarah pada normalisasi hubungan telah disambut baik di Timur Tengah dan sekitarnya.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang membantu menengahi kesepakatan antara UEA dan Israel memuji perjanjian mereka dan menyebutnya sebagai terobosan besar.

"Terobosan Besar hari ini ! Perjanjian Perdamaian Bersejarah antara dua teman Besar kami, Israel dan Uni Emirat Arab," tulis Trump di Twitter.

Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sissi memuji kesepakatan itu. Ia mengatakan perjanjian itu akan menghentikan aneksasi Israel atas tanah Palestina. Dilansir dari Arab News, Kamis (14/8).

"Saya membaca dengan penuh ketertarikan dan penghargaan besar atas pernyataan bersama antara Amerika Serikat, saudara Uni Emirat Arab, dan Israel tentang penghentian aneksasi Israel atas tanah Palestina," kata El-Sissi dalam tweet-nya.

Ia menambahkan bahwa kesepakatan UEA dan Israel ini akan membantu membawa 'perdamaian' ke Timur Tengah.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyambut baik setiap prakarsa yang dapat meningkatkan perdamaian dan keamanan di kawasan Timur Tengah. Hal ini disampaikan seorang juru bicara.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Israel telah setuju untuk menangguhkan rencana mencaplok wilayah lain di Tepi Barat yang diduduki, menurut pernyataan bersama dari AS, UEA dan Israel yang disampaikan melalui tweet oleh Trump.

Delegasi dari Israel dan UEA akan bertemu dalam beberapa pekan mendatang untuk menandatangani perjanjian mengenai investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan dan telekomunikasi serta lain-lain. Mereka juga akan membahas pendirian kedutaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement