Sabtu 22 Aug 2020 21:34 WIB

Bruno Fernandes Akui tak Punya Teknik Khusus Tendang Penalti

Fernandes merasa ia hanya banyak dan senang berlatih.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes saat mengeksekusi penalti melawan FC Copenhagen.
Foto: EPA-EFE/Wolfgang Rattay
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes saat mengeksekusi penalti melawan FC Copenhagen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes mengaku tak memiliki teknik khusus dalam mengeksekusi penalti. Menurut dia, kesuksesan ia selama ini menjadi algojo penalti hanya disebabkan latihan.

Fernandes merasa ia hanya banyak dan senang berlatih. Fernandes mengaku selalu memperhatikan apa yang dilakukan para penjaga gawang, bagaimana mereka memposisikan diri dan cara mereka mencegah tembakan ke gawang. 

Baca Juga

"Berdasarkan itu, berdasarkan pertandingan, dan berdasarkan perasaan saya di lapangan, saya memutuskan bagaimana cara mengambil penalti," katanya kepada UEFA.com dikutip dari laman resmi klub, Sabtu (22/8).

Gol Fernandes pada pertandingan terakhir Manchester United di musim 2019/20 melawan Sevilla merupakan penalti suksesnya yang ke-19 berturut-turut untuk Sporting Lisbon dan Manchester United.

Pemenang Pemain Terbaik MU Bulan Ini untuk edisi Agustus telah mencetak delapan gol dengan empat di antaranya dicetak dari titik putih. MU adalah tim dengan hadiah penalti terbanyak di Liga Inggris 2019/2020 dengan total 14 penalti. Sejak Fernandes tiba pada Januari, dia mengeksekusi empat dari lima penalti MU pada periode itu.

Konsistensi seperti itu telah membawa perbandingan antara Bruno dan beberapa eksekutor penalti paling andal United selama bertahun-tahun, termasuk Eric Cantona, Denis Irwin dan Steve Bruce.

Namun, pemain berusia 25 tahun itu menegaskan tidak ada formula rahasia melainkan kemampuan untuk berpikir langsung dan menyesuaikan pendekatannya sesuai dengan situasi. "Saya tidak punya rahasia," katanya.

Dia mengaku tidak memiliki teknik khusus dan mengaku hanya berpegang pada apa yang ia rasa paling nyaman. Ia sering mengambil penalti dengan gerakan lari ke titik putih, kemudian berhenti sesaat sebelum mengayunkan kaki

ke bola. Dengan gaya ini, kiper cenderung terkecoh dan bergerak lebih dulu, padahal bola belum disepak.

Tapi Fernandes juga pernah menendang bola langsung tanpa jeda dalam ancang-ancang larinya. Alhasil kiper yang menebak Fernandes akan berhenti sejenak sebelum menendang hanya bisa termangu ketika bola bergerak deras menjebol gawangnya.

"Jika saya sering mengubahnya, itu mungkin membuat penjaga gawang tidak yakin. Saya mengubah awalan saya untuk apa yang saya rasakan selama pertandingan, atau bagaimana perasaan saya kiper (akan bergerak)," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement