Ahad 23 Aug 2020 14:20 WIB

Mengajak Veteran Bernostalgia, Keliling Kota Tasikmala

Saat ini banyak orang yang melupakan jasa para pejuang merebut kemerdekaan RI

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Para veteran berkeliling Kota Tasikmalaya dengan bus wisata Ngulisik, Ahad (23/8).
Foto: bayu adji p
Para veteran berkeliling Kota Tasikmalaya dengan bus wisata Ngulisik, Ahad (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Perkumpulan Mantan Narapidana Tasikmalaya atau yang lebih dikenal dengan Manasix memeriahkan momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan cara yang berbeda. Mereka mengajak para veteran di wilayah itu untuk keliling Kota Tasikmalaya menaiki bus wisata Nguriling Kota Tasik (Ngulisik).

Ketua Manasix, Asep Ugar mengatakan, kegiatan itu dilakukan didasari lantaran saat ini banyak orang yang mulai lupa dengan peran para pejuang merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Menurut dia, euforia perayaan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia saat ini lebih banyak yang diisi oleh hiburan tanpa esensi mengingat jasa para pejuang yang ada.

Alhasil, para veteran yang ada di Kota Tasikmalaya pun tak banyak mendapat perhatian, sekalipun pada momen 17 Agustus-an. "Karena itu, dalam momen Agustusan kali ini kita ingin mengajak veteran dan orang tua keliling kota Tasikmalaya. Agar mereka bisa juga menikmati euforia momen Agustu-an. Ini sebagai kado spesial lah untuk mereka," kata dia kepada Republika, Ahad (23/8).

Ia menambahkan, melalui kegiatan itu, Manasix sekaligus juga ingin menampilkan para veteran di tengah masyarakat. Tujuannya, agar anak-anak muda saat ini tahu bahwa di Tasikmalaya terdapat para veteran. Ia juga ingin anak-anak muda saat ini dapat mencontoh semangat para veteran.

Menurut Asep, kegiatan ini adalah yang kali pertama dilakukan Manasix. Ia ingin, kegiatan mengajak veteran berkeliking kota menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya saat momen 17 Agustus. "Ke depan insyaallah menjadi kegiatan rutin. Kita juga akan melibatkan pihak lainnya agar semakin meriah," kata dia. 

Berdasarkan pantauan Republika, terdapat belasan veteran yang mengikuti kegiatan itu. Selain para veteran, sejumlah orang tua juga diajak dalam konvoi itu. Terdapat dua unit bus Ngulisik yang digunakan dalam konvoi itu. Sementara di belakang iring-iringan bus, sejumlah anggota Manasix mengawal dengan menggunakan sepeda motor. 

Rombongan veteran dan orang tua itu keliling bukan hanya untuk melihat suasana ramainya Kota Tasikmalaya. Lebih dari itu, mereka juga mengunjungi sejumlah tempat yang memiliki sejarah dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tentu, kunjungan itu mengorek masa lalu mereka ketika masih aktif.

"Kita dengan veteran bernostalgia melihat monumen perjuangan yang dulu kita lakukan. Pertama itu yang di Karangresik, lalu markas cikal bakal Peta di Jalan Veteran, dan tempat-tempat lainnya," kata Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Tasikmalaya, Jojo Ruskandi.

Lelaki berusia 80 tahun itu seolah kembali teringat ketika masa kecilnya, ketika keluarganya ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang masih baru. Ia berkisah, ketika usianya masih 10 tahun, dirinya harus ikut merasakan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Meski tak ikut langsung angkat senjata, tapi ia tahu rasanya hidup dalam ketegangan militer. 

"Saya waktu 10 tahun ikut orang tua yang menjadi laskar rakyat. Saya juga dulu mengungsi karena Belanda sudah masuk Tasikmalaya," kata lelaki yang pensiun dari militer dengan pangkat Kapten itu.

Ia tahu betul, perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan tak sembarangan. Tak bisa dibayangkan oleh masyarakat saat ini.

Menurut dia, dahulu para pejuang ikut angkat senjata tanpa memikirkan upah. Mereka berkorban harta, bahkan nyawa untuk mempertahankan Indonesia yang merdeka.

Setelah kita merdeka, ia mengatakan, keinginan para pejuang adalah generasi selanjutnya terus melanjutkan perjuangan, dengan pembangunan. Sebab, kemerdekaan tak akan berarti apapun tanpa adanya pembangunan untuk rakyat. 

Selain itu, ia mengingatkan generasi saat ini juga tak boleh sampai melupakan sejarah. "Kita saat ini bisa sebebas sekarang atas perjuangan pejuang. Tolong hargai para pejuang itu," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement