Senin 24 Aug 2020 08:51 WIB

Analisis Kotak Hitam: Pesawat Ukraina Ditembak Dua Kali

Pesawat dihantam rudal dua kali dengan selisih waktu 25 detik.

Warga berkerumun di antara puing pesawat Ukraina yang jatuh di Shahedshahr, barat daya ibu kota Teheran, Iran, Rabu (8/1). Pesawat itu membawa 176 penumpang yang jatuh tak lama setelah lepas landas.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Warga berkerumun di antara puing pesawat Ukraina yang jatuh di Shahedshahr, barat daya ibu kota Teheran, Iran, Rabu (8/1). Pesawat itu membawa 176 penumpang yang jatuh tak lama setelah lepas landas.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Analisis kotak hitam dari pesawat Ukraina yang ditembak jatuh membuktikan bahwa pesawat penumpang itu dihantam oleh dua rudal dengan selisih waktu 25 detik. Para penumpang disebut masih selamat untuk beberapa waktu setelah dampak ledakan pertama.

Hal itu diumumkan oleh kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran menandai laporan resmi pertama mengenai isi suara kokpit dan rekaman data. Rekaman tersebut pada Juli dikirim ke Prancis untuk dipecahkan sandinya.

Baca Juga

Teheran mengaku bahwa pihaknya tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina pada Januari, di saat ketegangan dengan Amerika Serikat semakin meningkat. Seluruh 176 orang di dalam pesawat tewas.

"19 detik setelah rudal pertama menghantam pesawat, suara pilot di dalam kokpit, yang mengindikasikan bahwa para penumpang masih hidup, 25 detik kemudian rudal kedua menghantam pesawat," kata Touraj Dehghani-Zanganeh, yang dikutip stasiun TV.

Iran sedang dalam pembicaraan dengan Ukraina, Kanada, dan sejumlah negara lain yang warga negaranya menjadi penumpang pesawat nahas tersebut dan yang meminta investigasi penuh dalam insiden tersebut.

"Analisis data dari kotak hitam seharusnya tidak dipolitisasi," ucap Zanganeh.

Korps Pengawal Revolusi Iran menembak jatuh pesawat milik Ukraine International Airlines dengan rudal darat ke udara pada 8 Januari 2020, tak lama setelah lepas landas dari Teheran. Iran lantas mengakui peristiwa itu sebagai "kecelakaan fatal" oleh pasukan yang sedang dalam kondisi siaga tinggi selama konfrontasi dengan AS. Pejabat Iran dan Ukraina mengadakan pembicaraan mengenai kompensasi bagi keluarga korban dan pembicaraan itu akan dilanjutkan pada Oktober mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement