REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pusat Kebudayaan Dunia King Abdul Aziz (Ithra) meluncurkan program persiapan siswa yang akan kembali sekolah secara tatap muka. Program ini juga menyasar guru dan orang tua siswa agar beradaptasi dengan penyelenggaraan sekolah di masa Covid-19.
Kepala Pendidikan Ithra Noura Al-Zamil mengatakan salah satu tujuan program Kembali ke Sekolah agar siswa, orang tua dan guru saling bertukar pengalaman hidup di masa covid-19. Nantinya, program ini akan mengajarkan bagaimana menangani Covid-19 secara personal, emosional dan fisik. Sebab Al-Zamil mendapati siswa sulit kembali ke sekolah karena khawatir dengan Covid-19.
Program tersebut dimulai pada 24 Agustus sampai 19 September. Bentuk pelajaran dilakukan secara virtual dan tatap muka.
"Setelah lockdown, kita semua telah terpengaruh secara emosional. Banyak tantangan emosional seperti anak tak nyaman atau trauma kembali ke sekolah, orangtua mereka juga khawatir. Kami coba kuatkan mereka secara emosional," kata Al-Zamil dilansir dari Arab News, Senin (24/8).
Ithra telah berpengalaman karena pernah menerapkan program Kembali ke Sekolah pada 2019. Tahun ini, Ithra fokus pada orang tua dan guru agar memberi dukungan pada anak yang belajar secara virtual.
"Kami tawarkan pengalaman virtual dan tatap muka dimana mengundang para ahli untuk memaparkan pengetahuannya," ujar Al-Zamil.
Salah satu materi program ialah pembuatan tempat belajar yang nyaman bagi anak di rumah. Orang tua dapat memperoleh ilmu agar anaknya betah belajar di rumah.
"Kami juga tawarkan pengalaman belajar bersama dalam satu keluarga. Mereka akan tahu belajar bisa menyenangkan dan mengakrabkan," ucap Al-Zamil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
