Rabu 26 Aug 2020 22:06 WIB

Myanmar Laporkan 70 Kasus Baru, Pemerintah Tutup Sekolah

Hampir seluruh kasus baru yang diumumkan ditemukan di Rakhine.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID YANGON -- Pemerintah Myanmar memerintahkan seluruh sekolah tutup setelah 70 kasus Covid-19 baru ditemukan dalam 24 jam terakhir, Rabu. Jumlah 70 kasus baru itu jadi angka harian tertinggi setelah Myanmar absen melaporkan kasus baru selama beberapa minggu.

Hampir seluruh kasus baru yang diumumkan hari ini (26/8), ditemukan di Rakhine. Sementara satu sisanya ada di negara bagian lain. Pasien positif yang ada di Rakhine ditemukan di sembilan lokasi berbeda.

Baca Juga

Masing-masing kasus positif terhubung dengan klaster penularan Covid-19 di Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine. Pemerintah minggu lalu memberlakukan karantina dan jam malam di Kota Sittwe.

Walaupun demikian, kasus positif di Myanmar relatif rendah apabila dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Sejauh ini, 574 orang di Myanmar positif Covid-19 dan enam di antaranya meninggal dunia.

Namun, jumlah pasien meningkat hampir 35 persen hanya dalam waktu satu minggu memicu kekhawatiran banyak pihak. “Kami harus memanggil seluruh perwakilan sekolah dan meminta mereka tutup besok,” kata Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Dasar, Ko Layy Win.

“Komite pusat Covid-19 memutuskan berbuat demikian setelah penularan lokal di negara ini tinggi,” kata dia.

Salah satu pasien lainnya yang diumumkan hari ini juga ditemukan di Kota Yangon. Pasien merupakan seorang warga yang sempat mendatangi klinik untuk meminta surat keterangan sehat.

Sittwe merupakan tempat yang dipenuhi kamp pengungsi untuk kurang lebih 100.000 warga etnis Rohingya. Warga Rohingya telah tinggal di kamp pengungsi sejak jadi korban insiden kerusuhan pada 2012.

Rohingnya jadi salah satu kelompok etnis yang tidak diberi akses bebas bergerak dan beraktivitas, bahkan akses ke layanan kesehatan pun terbatas. Myanmar telah membatasi akses Internet di banyak wilayah karena alasan keamanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement