Kamis 27 Aug 2020 23:52 WIB

Puasa Asyura Bisa Dimaksimalkan dengan Dzikir, Ini Contohnya

Keutamaan puasa Asyura bisa dimaksamalkan dengan dzikir

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Keutamaan puasa Asyura bisa dimaksamalkan dengan dzikirIlustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Keutamaan puasa Asyura bisa dimaksamalkan dengan dzikirIlustrasi Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak hanya berpuasa, ada amalan-amalan sederhana yang bisa dilakukan pada hari kesepuluh Muharram atau Asyura. Di antaranya, hendaknya membaca dan memperbanyak berzikir.  

 

Baca Juga

Dzikir yang dianjurkan adalah sebagai berikut: 

 

 

 حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْر  

 

Sebanyak 70 kali pada waktu setelah Maghrib. Setelah itu membaca doa di bawah ini sebanyak tujuh kali. 

 

دُعَاءُ عَاشُرَاءَ

 

بسم الله الرحمن الرحيم. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ, لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّاَ إِلَيْهِ, سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَآمَّاتِ كُلِّهَا, نَسْأَلُكَ السَّلَا مَةَ كُلَّهَا بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلّاَ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, نِعمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ 

 

Selain itu, pada hari Asyura juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Anjuran ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Imam Turmudzi dari jalur Abi Qatadah dari Rasulullah SAW bersabda:  

 

حدثنا قتيبة و أحمد بن عبد الضبي قالا حدثنا حماد بن زيد عن غيلان بن جرير عن عبد الله بن معبد عن أبي قتادة : أن النبي صلى الله عليه و سلم قال صيام يوم عاشوراء إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله

 

Bahwa hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi SAW bersabda mengenai keutamaan puasa hari Asyura(10 Muharram) yaitu mengahapus dosa satu tahun yang sebelumnya.  

 

Di samping melakukan puasa Asyura ini juga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (hari Tasu’a). Anjuran ini dengan alasan agar tidak menyerupai puasa kaum Yahudi, seperti diceritakan dari sahabat Ibnu Abbas, beliau berkata, datang ke Madinah, beliau melihat orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka pun menjawab, ‘Hari ini adalah hari yang baik. Hari di mana Allah SWT menyelamatkan kaum Bani Israil dari musuhnya, kemudian Nabi Musa berpuasa pada hari itu.’ Rasulullah menanggapi seraya berkata, ‘Aku lebih berhak daripada kalian.'” 

 

Kemudian Rasulullah berpuasa pada hari itu, dalam suatu riwayat karena mengagungkan Nabi Musa-dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement