Senin 31 Aug 2020 17:18 WIB

Soal Anjay, Aa Gym Ingatkan Berkata Baik atau Diam

Umat Muslim dilarang menghina satu sama lain dalam berbagai bentuk, meski bercada.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Foto: dok. Istimewa
Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym memantau penggunaan kata anjay, khususnya pada anak-anak melalui media sosial. Aa Gym mengingatkan, bahwa Islam mengajarkan untuk mengutamakan bertutur kata baik.

Aa Gym memperingati umat Muslim dilarang menghina satu sama lain dalam berbagai bentuk, meski hanya sekedar bercanda. Ia mendasari pendapatnya dengan merujuk Surat Al Hujarat ayat 11.

"Dalam Islam, bertutur kata pilihannya hanya dua: berkata baik atau diam. Adapun candaan-candaan yang cenderung menghina, meremehkan, mencela, saling panggil dengan gelaran buruk apalagi berghibah termasuk yang dilarang dalam Islam," kata Aa Gym pada Republika, Senin (31/8).

Aa Gym mengimbau, orang tua agar menanamkan nilai kebaikan pada anak sedari kecil. Diantaranya tentang pentingnya bertutur kata baik pada sesama manusia. Dengan demikian diharapkan ketika beranjak dewasa,nilai-nilai kebaikan itu tetap terpelihara.

"Sudah saatnya para orang tua, pimpinan, tokoh bangsa menyosialisasikan kebiasaan berkata baik atau diam bagi seluruh masyarakat karena dari perkataan baik akan lebih memudahkan perilaku baik," ujar Aa Gym.

Baru-baru ini, Komnas PA melarang penggunaan kata anjay dalam percakapan karena dianggap merendahkan martabat seseorang. Kata anjay dipandang salah satu bentuk kekerasan verbal dan dapat dilaporkan sebagai tindak pidana.

"Semoga kita hindari bersama perkataan buruk yang tidak ada manfaatnya," doa Aa Gym pada masyarakat Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement