Rabu 02 Sep 2020 20:23 WIB

Satgas: Transformasi Digital Belum Cukup Pulihkan Ekonomi

Perekonomian nasional masih sangat bergantung pada aktivitas fisik masyarakat.

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Ratna Puspita
Pemerintah menilai perubahan aktivitas transaksi dari fisik ke digital selama masa pandemi belum cukup ampuh memulihkan ekonomi nasional.
Foto: Needpix
Pemerintah menilai perubahan aktivitas transaksi dari fisik ke digital selama masa pandemi belum cukup ampuh memulihkan ekonomi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menilai perubahan aktivitas transaksi dari fisik ke digital selama masa pandemi belum cukup ampuh memulihkan ekonomi nasional. Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan perekonomian nasional masih sangat bergantung pada aktivitas fisik masyarakat, termasuk kegiatan jual beli dan geliat berbagai sektor industri. 

"Jadi mau bagaimanapun kita mengubah aktivitas fisik ke digital atau virtual, ini masih belum cukup efektif seperti aktivitas fisik normal dalam menggerakkan ekonomi Indonesia," ujar Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Rabu (2/9). 

Baca Juga

Artinya, menurut Budi, perekonomian nasional baru bisa benar-benar pulih ketika aktivitas masyarakat sepenuhnya kembali normal. Untuk menuju normal inilah, ujarnya, penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan harus benar-benar berjalan dengan baik, termasuk dengan menjalankan protokol kesehatan. 

"Jadi kita menyadari, untuk mengatasi krisis ekonomi ini, pertama kita perlu mengatasi krisis kesehatannya. Lalu, baru kita atasi masalah ekonomi," kata Budi. 

Salah satu solusi yang disodorkan pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional adalah penyaluran hibah bagi pelaku UMKM. Budi menyebutkan, UMKM menjadi prioritas pemerintah karena sektor ini menyediakan 90 persen lapangan kerja dan menyumbang 55 persen PDB nasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement