Sabtu 05 Sep 2020 13:44 WIB

Ridwan Hisjam: Perlu Percepat Pembangunan Infrastruktur Gas

Ridwan Hisjam menyebut ke depan adalah era gas seiring habisnya minyak bumi

Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam menyebut berpesan bahwa di masa mendatang merupakan era baru bagi sektor migas yakni era Gas Bumi. Sebagaimana diketahui bahwa proven reserve minyak bumi sebesar 2.5 miliar barrel. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah melaksanakan pembangunan pipa transmisi gas bumi pada ruas Cirebon-Semarang (Cisem). Proyek Ruas Transmisi Cisem ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sesuai Peraturan Presiden 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan.
Foto: BPH Migas
Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam menyebut berpesan bahwa di masa mendatang merupakan era baru bagi sektor migas yakni era Gas Bumi. Sebagaimana diketahui bahwa proven reserve minyak bumi sebesar 2.5 miliar barrel. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah melaksanakan pembangunan pipa transmisi gas bumi pada ruas Cirebon-Semarang (Cisem). Proyek Ruas Transmisi Cisem ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sesuai Peraturan Presiden 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah melaksanakan pembangunan pipa transmisi gas bumi pada ruas Cirebon-Semarang (Cisem). Proyek Ruas Transmisi Cisem ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sesuai Peraturan Presiden 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan.

Anggota dewan dari Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam berpesan bahwa di masa mendatang merupakan era baru bagi sektor migas yakni era Gas Bumi. Sebagaimana diketahui bahwa proven reserve minyak bumi sebesar 2.5 miliar barrel.

Dengan asumsi rata-rata per tahun 781 ribu BOPD maka kurang dari 9 (Sembilan) tahun minyak bumi akan habis.“sedangkan reserve gas bumi konvensional sebesar 100,2 TSCF artinya cadangan kita sangat besar untuk gas bumi, itu bermakna era ke depan era Gas Bumi,” tuur dia.

M Ridwan Hisjam menyampaikan bahwa pembangunan pipa transmisi CISEM memiliki manfaat yang besar yakni mendukung program diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar bersubsidi dan beralih ke penggunaan alternatif gas bumi untuk sektor rumah tangga, transportasi dan industri.

Rakor tersebut menghasilkan 7 (tujuh) kesimpulan, antara lain, pertama, mendorong PT Rekind agar melakukan pembangunan pipa ruas Cisem paling lambat pada September 2020.

Kedua, mendorong PT Rekind untuk segera menandatangani Gas Transportation Agreement (GTA) dengan PT PGN guna memperoleh Final Investment Decision (FID).  Ketiga, proyek ini merupakan PSN sesuai Perpres 79 tahun 2019.

Keempat, proyek transmisi Cisem bersama dengan pipa transmisi ruas WNTS-Pemping dan ruas Dumai-Sei Mangke sudah masuk dalam usulan Kementerian ESDM untuk ditetapkan sebagai PSN. 

Kelima, pipa ruas transmisi Cisem akan mendukung kebutuhan energi dan bahan baku untuk pengembangan kawasan industri di wilayah Batang, Kendal, industri metanol, pembangkit tenaga listrik, serta pemenuhan kebutuhan Kilang Balongan. 

Keenam, PT PGN Tbk menjadi Shipper untuk ruas pipa transmisi Gas Bumi Cisem sesuai kesiapan demand.  Ketujuh, akan dilakukan rapat secara berkala untuk memonitor perkembangan pembangunan ruas pipa transmisi Gas Bumi Cisem dengan melibatkan Komisi VII DPR RI, BPH Migas, PT Rekind dan PGN Group sesuai permintaan Gubernur Jawa Tengah.

Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa memimpin rapat koordinasi dengan stakeholder terkait di Semarang, Selasa, 11 Agustus 2020. Saat itu, ia meminta agar Komisi VII DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku pemenang lelang pipa transmisi ruas Cisem pada 2006 untuk segera melakukan pembangunan.

 

Sebagai tindak lanjut dari Rapat Koordinasi percepatan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-semarang (Cisem) di Semarang, maka dilakukan rapat koordinasi lanjutan di Bogor pada tanggal 4 September 2020 yang menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1.    Disepakati PT. PGN Tbk (Pertamina Group) dan PT. Rekind akan menandatangani Head of Agreement (HOA) pada tanggal 8 September 2020 di Kantor PGN Tbk dan dilanjutkan Gas Transportation  Agreement (GTA) untuk pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Pipa Transmisi Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang paling lambat akhir September 2020 di Kantor BPH Migas.

2.    Ditjen Migas berkomitmen untuk membantu mempercepat proses mengeluarkan Izin Usaha sementara setelah HOA antara PT. Rekind dan PT. PGN Tbk (Pertamina Group) ditandatangani.

3.    PT. Rekind berkomitmen untuk melakukan pembangunan fisik pipa ruas Cirebon-Semarang paling lambat dimulai pada bulan September 2020.

4.    Terdapat potensi kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah:

5.    Akan dilakukan business meeting untuk mempertemukan calon buyer (demand) dengan shipper, transporter dan Badan Usaha Niaga Gas Bumi melalui pipa di Jawa Tengah.

Hadir dalam rapat koordinasi lanjutan di hotel Aston – Bogor antara lain Jugi Prayogo- Anggota Komite BPH Migas, M. Ridwan Hisjam – Komisi VII DPR RI, Perwakilan Kantor Staf Presiden (KSP), Perwakilan Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas, Perwakilan Deputi Kemaritiman dan Investasi Setkab, Kemenko Maritim, Dr. Ir. Sujarwanto Dwiatmoko Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan PT. Rekayasa Industri, PT. PGN Agustinus Hendrayana Dirut PT. Energasindo Heksa Karya, Andi Dirut PT. Bayu Buana Gemilang, dan  Iwan Azis Direktur PT. Tracon Industri Solusindo (KPPI). Selain itu hadir pula via zoom antara lain: perwakilan Ditjen Migas, perwakilan dari PT. PGN, Perwakilan PT. Pertamina Gas, dan Perwakilan PT. Pertagas Niasa

Ridwan menyampaikan dalam menjalankan tugas-tugas konstitusional sebagai anggota dewan dari Komisi VII DPR RI, pihaknya perlu melakukan pengawasan Proyek Ruas Trasmisi Cisem sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah berhenti selama 14 (empat belas) tahun tidak diakukan pembangunan.

“Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa CISEM. Para pelaku industri juga diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestic” pungkas Ridwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement