Sabtu 05 Sep 2020 19:13 WIB

Kosovo, Mayoritas Muslim Pertama Buka Kedubes di Yerusalem

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji langkah yang diambil Kosovo.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
 Kosovo, Mayoritas Muslim Pertama Buka Kedubes di Yerusalem. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: EPA
Kosovo, Mayoritas Muslim Pertama Buka Kedubes di Yerusalem. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Kosovo tidak hanya akan mengakui Israel, tetapi juga akan membuka kedutaan besar di Yerusalem. Ini akan menjadikan Kosovo sebagai negara mayoritas Muslim pertama yang melakukannya.

"Kosovo akan menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang membuka kedutaan di Yerusalem. Seperti yang saya katakan dalam beberapa hari terakhir, lingkaran perdamaian berkembang dan lebih banyak negara diharapkan untuk bergabung," kata Netanyahu dilansir di The Times of Israel, Sabtu (5/9).

Baca Juga

Presiden Kosovo Hashim Thaci mengonfirmasi dia menyambut baik pengumuman Netanyahu untuk menerima Kosovo dan membangun hubungan diplomatik dengan niat yang tulus. "Kosovo akan menepati janjinya untuk menempatkan misi diplomatiknya di Yerusalem," kata dia lewat cicitan di Twitter.

Netanyahu memuji langkah yang diambil Kosovo. Dia mengatakan Israel akan menjalin hubungan diplomatik dengan Kosovo. Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga menyampaikan Serbia telah berkomitmen membuka kantor komersial di Yerusalem bulan ini dan memindahkan kedutaannya di sana pada Juli.

"Hari besar lainnya untuk perdamaian dengan Timur Tengah, Kosovo, dan Israel yang mayoritas Muslim telah setuju untuk menormalkan hubungan dan membangun hubungan diplomatik. Sudah selesai dilakukan dengan baik! Lebih banyak negara Islam dan Arab akan segera menyusul!" kata dia melalui cicitan di akun Twitter-nya.

Setelah dua hari dalam pertemuan dengan pejabat administrasi Trump, Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti setuju bekerja sama dalam berbagai bidang ekonomi untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pengumuman Gedung Putih memberi Presiden AS Donald Trump kemenangan diplomatik menjelang pemilihan presiden AS November mendatang dan lebih jauh mendorong pemerintahannya untuk meningkatkan kedudukan internasional Israel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement