Ahad 06 Sep 2020 04:34 WIB

Gugus Tugas Segera Tes Usap Warga Foto Bersama Pasien Covid

Bupati Kapuas Hulu tegaskan Covid-19 bukanlah rekayasa.

Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat segera melakukan tes usap terhadap warga setempat, Rinto, yang foto bersama pasien Covid di Kecamatan Badau. Hal itu untuk memastikan apakah yang bersangkutan terpapar virus atau tidak.

"Yang bersangkutan akan diambil sampel 'swab' (tes usap), untuk memastikan apakah setelah kontak langsung dengan pasien COVID-19, yang bersangkutan tidak terjangkit Covid-19," kata Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kapuas Hulu, Moh Zaini, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu.

Baca Juga

Ia mengatakan terkait dengan rencana tes usap tersebut, tim gugus tugas kabupaten sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan petugas kesehatan di Kecamatan Badau. Langkah tim, katanya, mengacu kepada Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang sudah ditindaklanjuti dalam Perbup Nomor 57 Tahun 2020 terkait dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.

Dia mengatakan, Covid-19 adalah pandemi global yang  membuat petugas medis dan masyarakat banyak meninggal."Nasional dan internasional sudah menyatakan fakta adanya virus Covid-19, dokter saja meninggal karena Covid-19," kata Zaini.

Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menegaskan bahwa Covid-19 bukanlah rekayasa, penularannya tak hanya di Indonesia, tapi melanda seluruh dunia.

"Pemerintah sangat serius untuk menanggulangi wabah Covid-19 dari mana lagi dibilang virus itu tidak ada, segala anggaran pemerintah juga terfokus untuk penanganan Covid-19, tenaga dan pikiran terkuras mengurus virus itu, bahkan tidak sedikit orang sudah meninggal gara-gara COVID-19. Jadi jangan dianggap sepele," katanya.

Dia mengatakan virus tersebut memang tidak terlihat secara nyata. Karena itu ketidakpercayaan masyarakat terhadap virus itu memang menjadi tantangan pemerintah untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement