REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Arab Saudi memiliki tujuan wisata yang ideal untuk dikunjungi. Ialah Pegunungan Fayfa, tempat menakjubkan di Saudi yang menjulang lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut dan juga dikenal sebagai 'Tetangga Bulan'.
Perjalanan menuju pegunungan yang menjulang di atas awan itu menawarkan jalan dengan lereng terjal, yang menjadi impian bagi para pendaki dan pecinta petualangan. Titik tertinggi dari pegunungan Fayfa adalah Al-Absiyya, yang dikelilingi oleh lembah Dhamd dan Jawra dari utara dan barat.
Dari sana, pengunjung bisa menikmati panorama indah hampir semua pegunungan di kawasan itu, yang menjulang tinggi di atas ruang hijau. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat peternakan dan menikmati aroma bunga yang terbawa hembusan angin.
Dilansir di Arab News, Ahad (6/9), Al-Sima'a adalah salah satu situs paling terkenal di kawasan ini, yang menghadap ke lembah dan pegunungan tetangga. Tempat itu juga menghadap ke kota Jazan, Sabia dan Abu Arish, serta Bendungan Lembah Jazan dan berbagai daya tarik lainnya.
Wilayah ini memiliki iklim yang sejuk sepanjang tahun. Penduduknya utamanya mengandalkan pertanian sebagai sumber pencaharian. Tanah kawasan pegunungan ini begitu subur dan cocok untuk menanam tumbuhan biji-bijian, buah-buahan, dan tanaman aromatik. Sementara itu, kawasan ini juga menawarkan lahan pertanian di sisi gunung yang menjadi pemandangan luar biasa.
Fayfa juga terkenal dengan kopinya. Para petani lokal mengikuti praktik tradisional yang diturunkan dari nenek moyang mereka, berdasarkan siklus astrologi. Mereka menggunakan lokasi relatif matahari, yang di dalamnya ada rumah, untuk merencanakan penanaman dan memanen tanaman mereka.
Rumah gunung berbentuk silindris mereka adalah sesuatu yang unik di wilayah Arab Saudi ini. Penduduk setempat biasa memberi nama panggilan pada setiap rumah, yang karenanya pemilik rumah juga akan dikenal.
Seringkali, nama-nama ini terkait dengan peristiwa tertentu, atau hanya istilah deskriptif. Penduduk fayfa juga memiliki dialek unik mereka sendiri, yang diyakini para peneliti berasal dari sastra Arab kuno, tetapi kemudian dipengaruhi oleh bahasa Himyarite yang menciptakan kosakata yang hanya digunakan di wilayah ini. Kiki Sakinah
Ikuti Whatsapp Channel Republika
