Ahad 06 Sep 2020 22:05 WIB

Budaya Halal Harus Dijadikan Gaya Hidup

Indonesia telah memiliki sejumlah produk unggulan bersertifikat halal.

Budaya Halal Harus Dijadikan Gaya Hidup. Halal Park didesain dengan konsep islami dan bernuansa budaya Indonesia.
Foto: Telkom
Budaya Halal Harus Dijadikan Gaya Hidup. Halal Park didesain dengan konsep islami dan bernuansa budaya Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Indonesia memiliki potensi untuk menjadi referensi utama dalam penerapan standar halal di berbagai sektor. Indonesia dipandang mempunyai keunggulan, baik secara substantif maupun dari sisi industri.

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPPOM MUI) Lukmanul Hakim menjelaskan, keunggulan substantif ditopang oleh sumber daya manusia yang mumpuni dalam standardisasi halal, baik secara syariah maupun sains. Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamais yang moderat. Sehingga, dapat menerima pandangan-pandangan sains.

"Indonesia secara substantif unggul karena paham-paham hukum halalnya sangat adaptif dengan sains," kata Lukman saat ditemui usai pembukaan Indonesia International Halal Expo (Indhex) 2014 di Hall C JIExpo, Jakarta.

Dari sisi produk, Indonesia telah memiliki sejumlah produk unggulan bersertifikat halal yang menembus pasar internasional. Produk-produk tersebut, lanjutnya, menjadi salah satu poin promosi Indonesia melalui produk makanan dan minuman halal.

Di samping itu, meluasnya produk-produk berlabel halal dapat sekaligus sebagai sarana edukasi produk halal ke dunia internasional. Lukman menambahkan, pada saat yang bersamaan, dunia telah mengakui bahwa produk halal merupakan bagian penting dari perdagangan dunia.

Menurut Lukman, salah satu tujuan dilaksanakannya Indhex adalah sebagai ajang sosialisasi produk halal lokal ke kancah internasional. Karena, peserta Indhex melibatkan produk dari negara-negara yang telah mendapat sertifikat halal dari MUI.

Ia menuturkan, dengan disahkannya UU tentang Jaminan Produk Halal, Indonesia memiliki kepastian hukum dalam mengembangkan produk halal. Meski demikian, Lukman mengakui masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki menyangkut efisiensi, proses sertifikasi, dan independensi nilai-nilai halal. "Sertifikasi halal tidak boleh terintervensi kepentingan politik," katanya.

Indhex 2014 dibuka oleh ketua MPR Zulkifli Hasan kala itu. Tahun ini, pameran yang diadakan oleh LPPOM MUI ini mengusung tema “Optimizing Research and Information Technology for Halal Certification Service”.

Zulkifli menyatakan, Indonesia harus mampu menjadi pionir dalam membudayakan gerakan halal. "Kemajuan suatu negara ditentukan oleh sumber daya manusia dan salah satu faktor pembentuk kualitas SDM adalah produk halal," kata Zulkifli.

Ia mengajak semua elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mendukung budaya halal menjadi sebuah gaya hidup. Mantan menteri kehutanan ini juga menyambut baik diadakannya pameran halal yang diadakan pada 22-25 Oktober ini. LPPOM, lanjut Zulkifli, dinilai mampu menjalankan perannya sebagai mediator antara produsen dan konsumen produk halal.

Ia berharap, dengan semakin digencarkannya promosi produk halal, produk-produk halal Indonesia semakin mendapat posisi di kancah internasional.

 

 

*Artikel ini telah di Harian Republika, Kamis, 23 Oktober 2014

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement