Senin 07 Sep 2020 09:02 WIB

BNI Syariah Gelar Pelatihan Manajemen Masjid

Hal penting dalam mengelola masjid yakni memakmurkan masjid dan masyarakat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Hiru Muhammad
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menyerahkan secara simbolis BNI iB Hasanah Card dan cinderamata kepada nasabah di Kantor BNI Syariah Cabang BSD, Tangsel, Banten Jumat (4/9). BNI Syariah berharap peringatan Hari Pelanggan Nasional ini bisa menjadi momentum mengimplementasikan Hasanah Ultimate Service kepada pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi bisnis bank syariah.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menyerahkan secara simbolis BNI iB Hasanah Card dan cinderamata kepada nasabah di Kantor BNI Syariah Cabang BSD, Tangsel, Banten Jumat (4/9). BNI Syariah berharap peringatan Hari Pelanggan Nasional ini bisa menjadi momentum mengimplementasikan Hasanah Ultimate Service kepada pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi bisnis bank syariah.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--BNI Syariah bersama Yayasan Daarut Tauhiid Peduli kembali bersinergi menyelenggarakan pelatihan manajemen masjid (PMM) pada tahun 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelatihan manajemen masjid tahun ini dilakukan secara virtual. 

Pelatihan Manajemen Masjid terbaru diselenggarakan untuk peserta di Wilayah Timur Indonesia mencakup Kalimantan, Sulawesi, Bali dan sekitarnya sebagai batch pertama. pelatihan manajemen masjid (PMM) berlangsung dalam empat kali pertemuan selama dua jam tiap pekan.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan rasa syukur BNI Syariah dapat kembali melanjutkan program PMM yang telah sukses digelar sejak tahun 2018. Ia berharap masjid dapat menjadi sentra halal ecosystem.

"Masjid yang ada digunakan sebagai sarana mencerdaskan dan sebagai pusat kegiatan umat agar lebih produktif, terutama sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat," kata Firman dalam keterangan pers, Ahad (6/9).

Masjid merupakan basis terkecil yang paling dekat dengan masyarakat muslim. Sejarah mencatat, pada era kejayaan Islam, masjid memiliki peran yang sangat penting dalam peradaban umat Islam. Masjid merupakan pusat intelektualitas, pusat aktivitas sosial, politik dan ekonomi.

Sementara itu, saat ini beberapa masjid Indonesia belum optimal dalam manajemen keuangan, fund rising, manajemen aset, dan manajemen pemberdayaan. Hal ini yang melatarbelakangi BNI Syariah menyelenggarakan program Pelatihan Manajemen Masjid.

"Dalam kondisi pandemi Covid-19, masjid sebaiknya juga menjadi percontohan rumah ibadah dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan teknis panduan ibadah di era New Normal," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan masjid yang baik. Pertama adalah memakmurkan masjid dan kedua memakmurkan masyarakat.

Masjid diharapkan tidak hanya dipakai untuk beribadah dan sholat tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Saat ini, Dewan Masjid sedang membuat pedoman bagaimana membangun dan mengelola masjid dengan baik.

"Di Indonesia, ada sebanyak lebih dari 800 ribu masjid yang sebagian besar dibangun oleh masyarakat dan dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, masjid harus bisa menjadi solusi dalam masalah yang dihadapi masyarakat," katanya.

Pada Pelatihan Manajemen Masjid virtual 2020 disampaikan materi Manajemen Masjid di era New Normal, bedah masjid percontohan (Masjid Jogokariyan/Masjid Daarut Tauhid), bedah masjid teladan BNI Syariah (pemenang penghargaan masjid teladan), pelaporan keuangan masjid dasar, serta literasi keuangan syariah.

Pelatihan Manajemen Masjid pada tahun 2018 dan 2019 diselenggaakan di 30 kota, diikuti oleh 6.162 peserta dan 3.724 masjid. Pada pelaksanaan program pelatihan masjid di 2019, BNI Syariah berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah dan volume rekening masjid di seluruh wilayah lokasi pelaksanaan program.

Hal ini menjadi salah satu penopang penghimpunan DPK BNI Syariah secara keseluruhan. Hingga kuartal II tahun 2020, DPK mencapai Rp 43,64 triliun, tumbuh sebesar 20,15 persen dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3,6 juta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement