Senin 07 Sep 2020 14:40 WIB

BPBD Cilacap Mulai Salurkan Bantuan Air Bersih

Hingga Ahad (6/9), 5.000 liter air bersih sudah disalurkan ke 94 keluarga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau (Foto: ilustrasi bantuan air bersih)
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau (Foto: ilustrasi bantuan air bersih)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau. Penyaluran air bersih sebanyak 5.000 liter juga telah dilaksanakan pada hari Ahad (6/9) untuk 94 keluarga yang terdiri atas 332 jiwa di Dusun Jaya Giri, Desa Bojong.

"Penyaluran bantuan air bersih ini sebagai tindak lanjut dari surat permohonan bantuan air bersih yang diajukan oleh pemerintah desa kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy di Cilacap, Senin (7/9).

Baca Juga

Pihaknya telah menerima surat permohonan bantuan air bersih yang diajukan Pemdes Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, dan Pemdes Bojong, Kecamatan Kawunganten. BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 5.000 liter untuk 96 keluarga yang terdiri atas 350 jiwa di Dusun Gebangari, Desa Sidaurip, pada hari Kamis (3/9).

"Kami akan terus menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan asalkan ada surat permohonan yang diajukan pemerintah desa setempat sebagai dasar kami untuk melakukan penyaluran," katanya.

 

Sebelumnya, Tri Komara mengatakan, pihaknya telah menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 500 tangki menghadapi musim kemarau. Penyaluran akan dilakukan, khususnya di 54 desa yang rawan kekeringan dan krisis air bersih.

"Tahun kemarin sampai lebih dari 1.000 tangki karena musim kemaraunya berlangsung selama 7 bulan. Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, musim kemarau tahun ini tidak sampai 7 bulan," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, musim kemarau di Kabupaten Cilacap diprakirakan berlangsung hingga bulan November atau selama 5 bulan. Dengan demikian, alokasi bantuan air bersih sebanyak 500 tangki tersebut diharapkan dapat mencukupi kebutuhan karena di Kabupaten Cilacap terdapat sekitar 54 desa di 17 kecamatan yang rawan kekeringan maupun krisis air bersih.

"Seumpamanya 500 tangki tersebut tidak mencukupi kebutuhan, kami akan menggandeng dunia usaha dalam penyaluran bantuan air bersih seperti yang dilakukan pada tahun 2019. Alhamdulillah tahun kemarin, semua desa yang membutuhkan bantuan air bersih dapat tercukupi berkat dukungan dunia usaha maupun berbagai instansi dan organisasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement