Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Bamsoet Minta Pemda Pertimbangkan Lokasi Simulasi PTM

Selasa 08 Sep 2020 15:09 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Ketua MPR Bambamg Soesatyo (Bamsoet) meminta Pemerintah Daerah, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat pertimbangkan zona wilayah lokasi yang aman bagi simulasi pembelajaran tatap muka. Ia juga meminta pihak sekolah memastikan semua pihak baik guru maupun siswa/i tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ketua MPR Bambamg Soesatyo (Bamsoet) meminta Pemerintah Daerah, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat pertimbangkan zona wilayah lokasi yang aman bagi simulasi pembelajaran tatap muka. Ia juga meminta pihak sekolah memastikan semua pihak baik guru maupun siswa/i tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Foto: MPR
Bamsoet juga meminta protokol kesehatan diterapkan saat simulasi belajar tatap muka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Pemerintah Daerah, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat pertimbangkan zona wilayah lokasi yang aman bagi simulasi pembelajaran tatap muka. Ia juga meminta pihak sekolah memastikan semua pihak baik guru maupun siswa/i tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini merespons puluhan sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Jawa Tengah dan Jawa Barat memulai simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (7/9) dan akan berlangsung selama dua pekan kedepan. "Saya meminta tetap diberlakukan pembatasan jumlah siswa dan jam belajar, pada akhirnya simulasi PTM yang dilaksanakan selama dua pekan akan dijadikan bahan evaluasi untuk penerapan PTM pada masa pandemi Covid-19," ucap dia.

Bamsoet juga mendorong pemerintah bersama pihak sekolah mempertimbangkan zona wilayah lokasi sekolah yang aman jika dilakukan simulasi PTM. Selain itu, pihak sekolah juga memastikan semua pihak baik guru maupun siswa/i tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Serta tetap diberlakukan pembatasan jumlah siswa dan jam belajar, pada akhirnya simulasi PTM yang dilaksanakan selama dua pekan akan dijadikan bahan evaluasi untuk penerapan PTM pada masa pandemi Covid-19.

Di saat yang sama, Bamsoet berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tetap harus melakukan evaluasi terhadap kegiatan simulasi PTM tersebut, serta tidak memaksakan penerapan PTM apabila dalam simulasi tersebut tidak berjalan sesuai rencana ataupun ada guru/siswa yang terpapar.

Pemerintah daerah bersama pihak sekolah, juga perlu mematangkan kesiapan PTM yang meliputi segala kebutuhan untuk penerapan protokol kesehatan, mulai dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti peralatan pendukung kesehatan, pengaturan ruangan dengan penerapan jaga jarak fisik hingga sarana pendukung lainnya.

"Simulasi PTM juga bisa dilaksanakan dengan baik selama dua pekan, dan agar proses pembelajaran secara tatap muka dapat dijadikan contoh bagi pihak sekolah ditengah situasi pandemi, dan tetap berlangsung lancar sesuai dengan rencana pemerintah," ungkap dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler