Rabu 09 Sep 2020 12:32 WIB

Kementan Bikin Panel Harga Komoditas Pangan Tingkat Petani

Sistem panel harga komoditas pangan ini mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pembeli di pasar tradisional (ilustrasi). Badan Ketahanan Pangan (BKP) menyiapkan sistem panel harga komoditas pangan tingkat petani untuk meningkatkan kontrol harga produsen.
Foto: ANTARA/nyoman hendra wibowo
Pedagang menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pembeli di pasar tradisional (ilustrasi). Badan Ketahanan Pangan (BKP) menyiapkan sistem panel harga komoditas pangan tingkat petani untuk meningkatkan kontrol harga produsen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) menyiapkan sistem panel harga komoditas tingkat petani untuk meningkatkan kontrol harga produsen. Kepala Distribusi Cadangan Pangan, Maino Dwi Hartono, mengatakan, panel harga sebetulnya sudah ada sejak 2008 namun hanya mencakup wilayah 16-17 provinsi.

Sejak 2018, Kementan menyiapkan sistem panel harga untuk komoditas pangan pokok yang mencakup seluruh wilayah. "Kita sekarang sudah punya 1.000 petugas di lapangan sehingga harga komoditas bisa terlihat secara realtime. Ini sekaligus untuk mempercepat langkah ketika ada masalah harga di petani," kata Maino kepada Republika.co.id, Rabu (9/9).

Baca Juga

Ia mengatakan, panel harga yang telah diluncurkan Kementan dan kiini dapat diakses publik bukan untuk menyaingi data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) maupun Info Pangan Jakarta yang sebelumnya telah ada.

Maino mengatakan, kedua statistik harga tersebut baru menunjukkan situasi harga di tingkat hilir. Sementara, untuk statistik harga di tingkat produsen belum tersedia sehingga kondisi riil yang dialami kurang diperhatikan oleh masyarakat.

Badan Pusat Statistik, kata Maino, sudah memiliki data harga pangan di tingkat petani khususnya gabah. Namun baru pada tahap laporan harga per minggu yang dipublikasikan setiap bulan.

"Sehingga, BKP membuat panel harga saat ini sudah ada harga untuk gabah, beras, jagung kedelai, cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, dan sapi hidup," kata Maino.

Selain itu, panel harga besutan Kementan juga sekaligus menyediakan perkembangan harga realtime di tingkat pedagang eceran. Hal itu untuk dapat mengetahui situasi pasar komoditas pangan di dalam negeri.

Maino mengatakan, adanya panel harga bagi Kementan diharapkan bisa mempercepat langkah kebijakan ketika ada ketimpangan harga yang disebabkan oleh masalah produksi. Daerah yang menghadapi tingginya harga pangan bisa memperoleh pasokan dari daerah lain yang sedang panen sehingga harga bisa lebih terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement