REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Otoritas Zona Bebas Bandara Dubai (DAFZA) akan merilis Buku Panduan Halal DAFZA edisi kedua. Peluncuran dilakukan secara daring, Rabu (9/9) pukul 11 pagi waktu Dubai.
DAFZA mengatakan, webinar yang dibuat akan menjadi kesempatan untuk belajar dan berinteraksi dengan spesialis industri. Gambaran lebih luas, webinar ini sekaligus menjadi pameran halal di Dubai.
Dilansir di ANBA, Rabu (9/9), Buku Panduan ini ditujukan untuk pebisnis lokal dan asing. Di dalamnya, mencakup pertumbuhan ekonomi halal Islam di Dubai dan ekosistemnya, peluang dalam perdagangan halal, sertifikasi halal, serta proses penyesuaian.
Buku edisi pertama telah didistribusikan ke lebih dari 30 negara, bekerja sama dengan kamar dagang dan organisasi bisnis. Buku tersebut hadir dalam beragam bahasa, yakni Inggris, Arab, Spanyol, Portugis dan China.
Webinar nantinua akan dibuka oleh Direktur Pemasaran dan Komunikasi Perusahaan DAFZA, Abdulaziz Al Hammadi, serta Direktur Strategi & Perencanaan di Pusat Pengembangan Ekonomi Islam Dubai (DIEDC), Wadha Al Ghafli.
Topik pembicaraan utama yang akan dibahas yakni, "Dubai, pintu global ke industri halal". Topik tersebut disampaikan oleh CEO dan direktur pelaksana DinarStandard, Rafiuddin Shikoh.
Sebuah panel juga tersedia untuk membahas peluang dalam ekonomi Islam, menampilkan Penasihat Senior DAFZA untuk Asisten Direktur jenderal Keuangan, Komersial, Hubungan Pelanggan & Inovasi dan Masa Depan, Abdur Rahim Nabi.
Sementara yang menjadi pembicara untuk panel adalah Manajer Halal Trade & Marketing Center (HTMC), Tomas Guerrero, kepala Produk Salaam Gateway, Ibn Arabi ElGoni, serta analis riset, DinarStandard Iman Ali.
Acara peluncuran Buku Panduan Edisi Halal ini akan diselenggarakan oleh DAFZA dalam kemitraan dengan DinarStandard, serta dukungan dari DIEDC dan HTMC.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
