Rabu 09 Sep 2020 16:44 WIB

Fakta Penting tentang Masjid Hagia Sophia di Turki

Hagia Sophia diberi label sebagai simbol bangsa Turki modern.

Sebuah pemandangan pada lukisan dinding Hagia Sophia yang ditutup dengan tirai setelah salat Jumat saat upacara pembukaan resmi Hagia Sophia sebagai masjid di Istanbul, Turki, 24 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU
Sebuah pemandangan pada lukisan dinding Hagia Sophia yang ditutup dengan tirai setelah salat Jumat saat upacara pembukaan resmi Hagia Sophia sebagai masjid di Istanbul, Turki, 24 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,PAKISTAN -- Masjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki, telah menjadi situs kontroversi besar baru-baru ini. Itu diubah kembali menjadi masjid Sunni oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini. Sebelumnya, presiden pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk telah mencabut statusnya sebagai masjid pada tahun 1931 dan mengubahnya menjadi museum pada tahun 1934.

Dilansir dari Naya Daur Media, Rabu (9/9) secara historis, Hagia Sophia telah menjadi situs penting dari acara keagamaan, politik, dan seni utama. Dibangun pada abad keenam sebagai Gereja Bizantium dan kemudian menjadi Gereja Katolik pada abad ke-13. Kemudian diubah menjadi masjid oleh penakluk Muslim di Istanbul (saat itu Konstantinopel), Mehmed II, pada tahun 1453.

Ada perdebatan sengit yang sedang berlangsung tentang manfaat pemulihan status Hagia Sophia sebagai masjid, setelah hampir satu abad keberadaannya sebagai museum. Masyarakat Turki serta komunitas global bereaksi keras terhadap perubahan ini. Meskipun presiden Turki dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah masalah internal, komunitas global merasa bahwa konversi ini melanggar relevansi kosmopolitan situs bersejarah tersebut. Ini semakin relevan karena Hagia Sophia juga dianggap sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1985.

Bangunan ini memiliki arsitektur yang megah dan dibangun oleh seorang arsitek Ottoman bernama Mimar Sinan. Arsitek menjadikan bangunan ini unik dengan menambahkan menara, sehingga memastikan statusnya sebagai monumen yang melambangkan agama Kristen dan Islam Sunni. Fondasi bangunan ini sangat kuat sehingga mampu bertahan dari berbagai gempa bumi. Bangunan itu menyajikan tampilan persegi dan, sebagian besar, tiga lorong yang dipisahkan oleh kolom terlihat menggantung di atas galeri.

Selama ini banyak perdebatan politik dan agama yang memusatkan perhatian pada siapa sebenarnya pemilik Masjid Hagia Sophia. Presiden Turki mengeluarkan perintah presiden untuk pengubahannya pada Juli 2020. Pengubahannya menjadi masjid menimbulkan perdebatan kontroversial mengenai apakah Hagia Sophia benar-benar milik Turki atau seluruh dunia karena dicap sebagai situs warisan dunia. Ini juga tetap menjadi poin kontroversial, apakah pemerintah Turki memiliki hak untuk mengacaukan warisannya sebagai museum di masa lalu.

Hagia Sophia diberi label sebagai simbol bangsa Turki modern di mana bendera Turki dan simbol Islam Sunni saling berhubungan. Konversi ke masjid ini memang penuh pertikaian bagi masyarakat multi-agama dan multi-ideologis Turki. Umat ​​Kristen dan juga mereka yang memiliki kecenderungan politik sekuler (terlepas dari agama mereka) sebagian besar tidak menyetujui keputusan ini, sedangkan sejumlah besar Muslim menyambut perubahan tersebut.

Namun, bagi masyarakat dengan stabilitas agama yang rapuh seperti Turki, tidak disarankan untuk terus bereksperimen dengan situs ini. Pengubahan kembali menjadi museum mungkin terbukti menjadi bencana yang lebih besar daripada yang saat ini dapat dihindari.

 

Sumber: https://nayadaur.tv/2020/09/significant-facts-about-hagia-sophia-mosque-in-turkey/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement