Rabu 09 Sep 2020 18:20 WIB

Pengadilan Perintahkan Titas Santuni Korban Ledakan Masjid

Penduduk Narayanganj mengajukan petisi untuk mengidentifikasi kelalaian dalam insiden

Kerabat korban ledakan gas berduka di sebuah rumah sakit di Dhaka. Sebuah ledakan gas yang dicurigai merobek masjid Bangladesh menewaskan sedikitnya 12 orang sementara puluhan lainnya menderita luka bakar yang mengancam jiwa, kata polisi.
Foto: saudigazette
Kerabat korban ledakan gas berduka di sebuah rumah sakit di Dhaka. Sebuah ledakan gas yang dicurigai merobek masjid Bangladesh menewaskan sedikitnya 12 orang sementara puluhan lainnya menderita luka bakar yang mengancam jiwa, kata polisi.

REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA -- Pengadilan Tinggi hari ini mengarahkan Titas Gas Ltd untuk memberikan Tk 5 lakh sebagai santunan awal dalam tujuh hari kepada setiap keluarga korban, yang meninggal dan mengalami luka-luka dalam ledakan masjid Narayanganj.

Dilansir dari The Daily Star, Rabu (9/9), Titas Gas Ltd akan memberikan uang tersebut kepada Deputy Commisioner (DC) Narayanganj; DC akan mendistribusikan uang tersebut kepada keluarga korban, kata Pengadilan Tinggi. Pengadilan juga mengeluarkan aturan yang meminta pihak berwenang terkait pemerintah dan Titas Gas untuk menjelaskan mengapa tidak diarahkan untuk memberikan Tk 50 lakh kepada setiap keluarga.

Pengadilan mengatakan akan mengadakan sidang tentang aturan tersebut setelah komite penyelidikan yang dibentuk oleh pemerintah akan menyerahkan laporan mereka tentang insiden tersebut.

Hakim Pengadilan Tinggi JBM Hassan dan Hakim Md Khairul Alam datang dengan perintah dan aturan menyusul petisi tertulis yang meminta arahannya kepada pihak berwenang Titas Gas untuk memberikan kompensasi Tk 50 lakh kepada setiap keluarga. Pengacara Mahkamah Agung dan penduduk Narayanganj Mar-um Khondaker mengajukan petisi tertulis sebagai litigasi kepentingan publik kepada Pengadilan Tinggi pada hari Senin untuk meminta arahannya.

 

Dalam petisi tersebut, dia berdoa kepada Pengadilan Tinggi agar memerintahkan pemerintah untuk mengidentifikasi orang-orang yang bertanggung jawab atas kelalaian dalam memperbaiki pipa gas yang dilaporkan menyebabkan ledakan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement