Kamis 10 Sep 2020 21:31 WIB

Menkes Saudi Belum Izinkan Buka Penerbangan Internasional

Saudi terus melakukan berbagai upaya guna mencegah penularan Covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menkes Saudi Belum Izinkan Buka Penerbangan Internasional (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Menkes Saudi Belum Izinkan Buka Penerbangan Internasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Menteri Kesehatan (Menkes) Kerajaan Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan keputusan pengaktifan lagi penerbangan internasional ke Saudi belum diputuskan. Pihaknya masih melakukan kajian dengan mendasarkan pada informasi penyebaran Covid-19.

Al-Rabiah mengatakan pandemi covid-19 tidak dipandang remeh di negaranya. Saudi terus melakukan berbagai upaya guna mencegah penularan Covid-19 lewat pengetesan massif dan perawatan maksimal bagi penderita.

"Sepanjang kami punya kasus (Covid-19), kami akan terus mengevaluasi situasi agar tepat mengambil keputusan," kata Al-Rabiah dilansir dari Al-Ekhbariya pada Kamis (10/9).

Selain informasi terbaru soal penyebaran virus corona, Al-Rabiah juga mendasarkan putusannya sesuai arahan Raja Salman. "Keputusan kami didasarkan pada penyebaran virus dan total situasinya, di bawah petunjuk Raja Salman," ujar Al-Rabiah.

 

Saudi memang tidak buru-buru mengaktifkan lagi penerbangan internasional. Bahkan musim haji tahun ini pun mesti digelar terbatas.

Penerbangan internasional hanya diizinkan untuk pemulangan ekspatriat asing di Saudi atau ekspatriat Saudi di negara lain. Sedangkan penerbangan domestik sebenarnya sudah diizinkan lagi sekitar dua bulan lalu.

"Kami memperhatikan keselamatan semua orang dan oleh karenanya kami mengambil segala langkah pencegahan," ucap Al-Rabiah.

Diketahui, penderita Covid-19 bertambah 781 orang di Saudi sesuai pemberitaan Arab News pada 8 September. Sehingga total penderita Covid-19 menjadi 323 ribu orang dimana 299 diantaranya berhasil sembuh. 

Kemudian dilaporkan ada 30 kasus baru covid-19 berujung kematian. Dengan demikian total kematian karena Covid-19 di Saudi mencapai 4.165 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement