Jumat 11 Sep 2020 08:29 WIB

Berkunjung ke Bangunan Ala Piring Terbang di Sharjah, Dubai

Ikon piring terbang dari Sharjah, Dubai.

Al Majaz Waterfront yang populer di lokasi wisata Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA).
Foto: Shurooq
Al Majaz Waterfront yang populer di lokasi wisata Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA).

REPUBLIKA.CO.ID, Sharjah Art Foundation (SAF) pada hari Rabu lalu mengumumkan selesainya renovasi besar 'The Flying Saucer', sebuah landmark arsitektur kota terbesar ketiga di Dubai, di Sharjah, yang diakuisisi oleh yayasan ini pada tahun 2012.

Bangunan monumen ala Piring Terbang yang baru direnovasi tersebut akan dibuka kembali untuk umum pada 26 September 2020. Pembukaan ini ditandai dengan pameran instalasi  multi media bertema 'Nowhere Less Now',  karya Lindsay Seers dan Keith Sargent yang menanggapi arsitektur bangunan ini.

Karya ini adalah literasi ketiga dari karya episodik 'Nowhere Less Now' dan membahas kolonialisme Inggris dan perjalanan seniman melalui sejarah dalam mencari kebenaran.

'Nowhere Less Now' menggunakan elemen arsitektur 'The Flying Saucer' (piring terbang) untuk menceritakan pendaratan alien di Bumi dan upaya selanjutnya untuk memahami pola manusia melalui geometri, gerak tubuh, dan gerakan.

Desain yang khas

Bangunan ala piring terbang di Dibai ini terletak di persimpangan beberapa area permukiman di dekat pusat kota. Dengan desainnya yang khas serta lokasi spasial dan kunci di jantung kehidupan perkotaan - telah lama mampu menoreh dalam memori budaya kolektif dan identitas tempat warga Sharjah.

Dibangun pada pertengahan 1970-an dan dibuka pada 1978. Elemen penting dari desainnya termasuk kubah melingkar lebar yang mengapung di atas cincin delapan kolom, kanopi berbentuk bintang yang menonjol di luar fasad panorama yang sepenuhnya mengkilap dan ruang interior yang terang dan terbuka yang didukung oleh pilar berbentuk V.

Dengan terus dimodifikasi selama beberapa dekade untuk menampung berbagai kegiatan bisnis, mulai dari restoran serba ada, telah memulihkan karakter asli bangunan tersebut. Kini di sana ada  ruang publik luar ruangan baru dan ruang komunitas tingkat bawah dengan kafe, perpustakaan, halaman cekung, dan ruang aktivitas.

“Bangungan ala piring Terbang ini telah disukai oleh beberapa generasi penduduk Sharjah sejak dibuka pada akhir 1970-an. Yang penting kita tidak hanya melestarikan struktur karakteristiknya, tetapi juga mengembalikannya untuk komunitas kita sebagai ruang untuk berkumpul, belajar, dan berkreasi, ”kata Hoor Al Qasimi, Direktur Sharjah Art Foundation.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement