Sabtu 12 Sep 2020 20:19 WIB

Koalisi Arab Saudi Lancarkan Lagi Serangan ke Sanaa Yaman

Arab Saudi kembali gempur Kota Sanaa ibu kota Yaman.

Arab Saudi kembali gempur Kota Sanaa ibu kota Yaman. Ilustrasi Reruntuhan sisa perang di Kota Sana
Foto: EPA-EFE/Yahya Arhab
Arab Saudi kembali gempur Kota Sanaa ibu kota Yaman. Ilustrasi Reruntuhan sisa perang di Kota Sana

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN— Koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman melancarkan serangan pada Sabtu (12/9) pagi terhadap dua sasaran di ibu kota Sanaa, yang dikendalikan gerakan Houthi.

Penuturan ini disampaikan penduduk dan juru bicara tentara Yaman kepada Reuters. “Koalisi melancarkan sembilan serangan udara di kamp teknik militer dan markas besar aparat keamanan nasional,” kata mereka. 

Baca Juga

Juru bicara, Waddah Al-Debeish, mengatakan koalisi menargetkan pertemuan para pemimpin tingkat tinggi Houthi di kamp tersebut.

Pengeboman di kota Sanaa relatif jarang terjadi sejak September 2019, ketika Arab Saudi meluncurkan pembicaraan tidak langsung dengan gerakan Houthi yang berpihak pada Iran, yang telah berperang sejak 2015.

Konflik tersebut telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk. Serangan pada Sabtu terjadi setelah kelompok Houthi mengatakan telah menyerang "sasaran penting" di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Kamis menggunakan rudal balistik dan pesawat tak berawak.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi tidak mengonfirmasikan serangan terhadap Riyadh tetapi mengatakan telah mencegat dan menghancurkan sejumlah rudal balistik dan pesawat nirawak peledak yang diluncurkan ke arah kerajaan pada hari Kamis.

TV Al Masirah yang dikelola Houthi mengatakan enam serangan ditujukan ke kamp teknik militer pada Sabtu.

Houthi mengambil alih ibu kota Yaman Sanaa dan sebagian besar kota lainnya pada 2014 setelah menggulingkan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Arab Saudi.

Koalisi yang didukung Barat yang dipimpin Arab Saudi turun tangan untuk mencoba mengembalikan Hadi ke tampuk kekuasaan. Perang yang telah menewaskan 100 ribu orang itu telah menemui jalan buntu selama bertahun-tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement